14 ▪ Ada apa dengan Hanum?

1K 247 22
                                    

***

Hanum menarik nafas sangat dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, mengangkat telepon dari Kakaknya Genta, Galih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanum menarik nafas sangat dalam kemudian menghembuskannya secara perlahan, mengangkat telepon dari Kakaknya Genta, Galih.

Ia mencoba tersenyum walaupun kini sangat merasakan tangannya berkeringat. Hanum benar-benar ingin pingsan saat ini juga, kalau bisa ia juga ingin tenggelam ke inti bumi saking malunya.

Genta memperhatikan Hanum yang tengah berbincang dengan Galih. Ia mendecak kesal, ini kenapa Galih beneran jadi akrab sama Hanum, Genta kan kesel liatnya, kalau mau temenan, temenan aja tidak usah akrab pikir laki-laki tampan itu.

Hanum terlihat tertawa walaupun terdengar masih kikuk. Genta mendecih menyumpahi serapah Galih karena berani menelepon Hanum disaat seperti ini, ia kini mengambil laptopnya kembali dan memainkannya lagi, sengaja menekan keybord dengan kencang hingga menghasilkan suara, Tak tak tak. Hanum melirik itu heran dengan alis terangkat.

Hampir 10 menit Hanum berbincang dengan Galih, akhirnya gadis itu pun menutup panggilan telepon.

"Kamu ko kayanya makin akrab sih sama Kak Galih," Genta langsung berbicara ketika Hanum baru saja meletakkan ponselnya diatas meja.

Hanum meringis. "Eum, saya tidak seakrab itu dengan Tuan Galih."

"Eleh, buktinya dia nelpon kamu terus. Ngomongin apa sih?" tanya Genta dengan nada kesal. Lah Genta kenapa?

Hanum mengernyit, "saya... Saya hanya berbincang biasa dengan Tuan Galih. Anda kenapa terlihat kesal begitu?"

Genta mengangkat alis, gelagap begitu saja, "Saya ga kesel. Cuman mau tahu ajah."

Hanum menghela nafas memandang pimpinannya. Genta kalau sudah bicara pasti bikin emosi terus, sekarang Hanum liat Genta menekuk wajahnya dengan bibir yang dipoutkan, persis banget kaya anak kecil yang gampang ngambek karena temennya.

"Kamu harus tahu ya Num, cewek yang tadi ada dipesta. Rosa itu pacarnya Kak Galih," terang Genta berlebihan sambil mengibaskan tangan, Hanum terkejut kecil.

"Ha?"

"Ha ho Ha ho, kaget kan kamu? Makannya ga usah deket sama Kak Galih lagi, nanti dianggap PHO," kata Genta mencibir lebay. Mendengar perkataan Genta, tentunya Hanum merasa tersinggung.

"Tuan harus tahu, saya hanya sekedar deket dengan Tuan Galih, tidak berharap apapaun. Jadi saya harap Tuan Devian tidak beranggap berlebihan," ucap Hanum tersulut emosi, karena Genta tadi menyinggung tentang keakraban dirinya dengan Galih.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang