34 ▪ Bandung manis

516 160 1
                                    

***
Note: Dengerin lagu diatas ya!

Hampir tiga jam Hanum dan Genta berada didalam mobil dalam perjalanan ke Bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir tiga jam Hanum dan Genta berada didalam mobil dalam perjalanan ke Bandung. Dari tadi Hanum udah misuh-misuh, ga bisa diam, disuruh sama Genta tidur ajah, Hanum nurut, tapi habis itu bangun dan langsung misuh lagi. Cipularang macet banget coiii. Ya wajar sih, ini hari minggu, weekend nya para keluarga.

Genta mau marah dan ngamuk karena lihat kemacetan panjang ini, tapi dia harus nahan, karena dia yang ngusulin ini. Leher Genta pegel, tapi dia ga mau bilang ke Hanum, biar gadis itu tidak kepikiran. Oh, perihal makanan piknik yang Genta beli ..... makanannya abis, Genta sama Hanum yang ngabisin, karena bosen dan laper. Lagian Genta, ini kan Hanum belum sempet sarapan main diajak otw ajah.

Waktu lama membuahkan hasil, kedua orang itu kini sudah sampai di daerah Cikole, Bandung. Genta berjalan bersama Hanum, sampingan. Hanum mendecak, merasakan angin dingin menusuk tubuhnya, dan kesialan juga dia hanya memakai baju tipis sebagai dalaman dengan luaran cardigan berwarna lilac.

Genta menoleh, alisnya terangkat melihat Hanum menggosok kedua lengannya. Kakinya berhenti, otomatis Hanum pun ikut berhenti.

"Saya lupa bilang ke kamu untuk ganti baju tadi waktu masih di Jakarta," ujar Genta menunjuk pakaian Hanum dengan dagunya, "kamu kebanyakan nolak jadi saya lupa."

Bola mata Hanum terputar malas mendengar itu.

Mata Genta memutari suasana daerah ini, dan jackpot ! ada toko oleh-oleh khusus baju, dan tentunya beberapa store makanan dan lain-lain. Genta memandang Hanum sejenak. "Ada toko baju tuh, kita kesana dulu yu,"

"Eh, ga usah deh Tuan, saya ga apa-apa," tolak Hanum.

Genta mendelik, "jangan main-main bosque, ntar masuk angin nangeess," ledek Genta dengan wajah yang sangat menyebalkan. Hanum tersenyum paksa, melirik sekitaran, apakah ada batu menganggur yang siap dipakai untuk sebuah tugas.

Melihat Hanum diam, Genta mengambil kesempatan, ia menarik tangan Hanum. Hanum kaget, hampir saja ngomong sumpah serapah.

Butuh waktu hampir setengah jam mereka mempersipkan, apapun itu yang dibutuhkan untuk rencana Genta ini. Hanum sudah memakai sweater berwarna putih dengan tulisan I love Bandung, begitupun dengan Genta, memakai sweater yang sama, hanya berbeda ditulisannya, punya Genta tuh Welcome to Cikole. Makanan juga sudah mereka beli, Genta juga sudah membeli karpet untuk alas duduk.

"Woah, sejuk banget!" Hanum merentangkan tangannya, menghirup panjang udara asri Cikole.

" Wow, indah banget pemandangannya, harus difoto ini mah," lanjutnya, Hanum kini mengeluarkan ponsel, segera memotret pemandangan yang nuansanya dipenuhi oleh rerumputan dan pohon hijau. Dibelakang, Genta melihat tingkah Hanum, sambil membawa makanan dan karpet. Kedua bibir Genta tertarik, menikmati rasa nyaman pemandangan yang justru lebih indah itu.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang