- Prolog -

5K 494 63
                                    

***

Mobil mewah berwarna hitam mengkilap berhenti tepat didepan lobby perusahaan dengan gedung tinggi nan besar, perusahaan paling terkenal didaerah Jakarta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil mewah berwarna hitam mengkilap berhenti tepat didepan lobby perusahaan dengan gedung tinggi nan besar, perusahaan paling terkenal didaerah Jakarta.

Devian Group. Perusahaan besar yang berkutat pada bidang Interior itu bahkan sudah terkenal hampir dipenjuru Indonesia dan luar negeri. Tidak ada yang tidak tahu tentang perusahaan ini. Perusahaan yang semakin sukses ketika dipimpin oleh Putra bungsu keluarga Devian.

Pintu mobil dibukakan oleh security berbaju hitam yang menjaga pintu utama. Keluarlah seorang laki-laki tampan dengan kulit putih dan rambut tertatanya. Setelan jas nya yang sangat terlihat mewah, berhasil membuat laki-laki itu menjadi terlihat sangat angkuh.

"Selamat pagi Pak Genta," ucap security itu memberi salam dan membungkukkan sedikit tubuhnya.

Laki-laki itu membalas salam pegawainya dengan sedikit senyum kecil, sambil berjalan mulai memasuki gedung besar itu. Ia membuka kacamata gaya berwarna hitam yang dipakainya, hal itu berhasil membuat setiap pegawai wanita yang tak sengaja melihat, menghentikan nafas sejenak, terpesona.

Sedang merasa nyaman jalan keren seperti di atas catwalk, pimpinan besar itu tidak melihat ada sebuah ember yang terletak ditengah-tengah ruangan.

Bruk!

Hancur sudah harapannya menjadi seperti model-model pria macem brand gucci dan balenciaga.

"Astaga! Siapa yang ngebiarin ember ada disini? woi," hampir mengumpat, tapi tak jadi. Ia teriak, menatap nyalang satu-persatu orang disana.

Seorang pria paruh baya memakai baju berwarna biru itu lari mendekat mengampiri pimpinannya.

"Maaf Tuan. Saya tidak sengaja, lupa embernya masih ada disini," cicit pria paruh baya itu, takut.

Laki-laki itu membasahi bibir bawahnya, merapikan rambutnya sejenak agar tidak terlihat berantakan.

"Duh, Pak Yanto, tolong deh. Ini kan pagi yang indah, tadi tuh saya sudah mirip banget ama Jay Park, eits...." ia menjeda ucapannya, lalu memandang ember dibawah sana. "Malah ancur gara-gara nih ember ada ditengah jalan."

Emang, anaknya tuh demen banget ngaku-ngaku. Sekarang mirip Jay Park, kemarin katanya mirip Nam Jo Hyuk, ntar jadi Verel Bramasta.

Pegawai kebersihan itu menunduk. "Maaf sekali lagi Tuan. Ng, kalau begitu saya mau pindahkan dulu embernya."

"Ya harus dong. Besok kalau habis ngepel embernya langsung dibawa kebelakang ya Pak Yanto," gemas laki-laki ini dengan pegawai kebersihan perusahaannya.

Pak Yanto mengangguk, langsung menenteng ember itu dan berlari menuju arah belakang.

"Semuanya kembali kerja, ngapain ngeliatin saya, terpesona kalian nanti kalau ngeliatin saya terus." pede banget euy.

Ia lanjut berjalan menuju arah lift dan memasukinya, menekan tombol lantai 5 dan berhenti disana. Berjalan melewati lorong yang sangat terlihat elegan, setiap orang yang berhenti menundukan kepala dan menyapa pimpinan besar mereka.

Laki-laki itu memasuki ruangan yang pintunya telah dibukakan oleh penjaga ruangan tersebut. Ruangan yang sangat megah dengan meja utama yang terletak ditengah dengan tanda status jabatan yang terbuat dari kaca berwarna putih.

CEO. GENTA DEVIAN.

****

HOLAA GENGS!!!
pengen mengisi waktu kegabutan qu xixixixi

Hope you enjoy my story guys! ❤




 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang