23 ▪ Suka dan kebencian mendalam

704 194 3
                                    

***

Hanum menarik nafas panjang, lalu ia hembuskan sedikit demi sedikit, memandang sebuah foto yang ada didalam buku bercover princess itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanum menarik nafas panjang, lalu ia hembuskan sedikit demi sedikit, memandang sebuah foto yang ada didalam buku bercover princess itu. Dari kecil, Hanum memang sangat menyukai menyukai disney dan warna-warna muda atau pastel. Walaupun kadang sifat dan sikap Hanum tomboy, gadis itu tetap menyukai kartun-kartun lucu. 

Bahkan saat kecil, Genta pernah bilang ke Hanum kalau Hanum itu beda orang disaat-saat tertentu, kadang ke cewean, kadang galak kaya tukang todong atau preman, kadang baik banget kaya Ibu Dokter, ganti-ganti deh.

Sekarang jujur saja, Hanum kangen sama Genta yang dulu kalau liat foto dia masih kecil, Hanum tertawa mengusap foto itu, fotonya juga sudah berubah warna jadi sedikit kuning. Gadis itu menghela nafas, mengingat bahwa sekarang keadaan sudah sangat berbeda.

Tadi saat mau pulang waktu dikantor, Hanum melihat Rosa ada disana dan terlihat berbincang dengan Genta. Hanum heran, jadi ia bertanya pada Genta, namun laki-laki itu tidak memberitahu jawabannya pada Hanum dan tetap fokus berbincang pasal berkas kantor.

"Ck, Hanum, kamu itu ko kaya orang ga waras sih, udah jelas Nona Rosa itu suka sama Tuan Devian, ga seharusnya kamu penasaran gini," ucap Hanum meracau. Lagi-lagi ia menghela nafas, kemudian dengan cepat wajahnya memerah, Hanum merengek dengan gusar.

"Hush hush, pergi sana pergi," racaunya menghempaskan tangan diatas kepalanya. "Akh tahu ah," Hanum merengek menghentakkan kaki dengan kesal. Hanum mengingat lagi kejadian dimana Genta hampir menciumnya. Apa salah, kalau Hanum baper?

Tangan Hanum mengambil sebuah buku diary, kemudian membukanya dan membaca catatan terakhir yang ia tulis dua minggu lalu, ia menuliskan bagaimana perasaan dirinya terhadap Genta, dan bagaimana kondisi hatinya jika bertemu dengan Genta setiap hari.

______________________________________

Galih meminum kopinya yang baru saja ia buat, pria tampan itu masih terjaga malam ini. Galih duduk dikursi kerjanya seraya memandang komputer yang menyala sejak tadi dihadapannya, melihat daftar nama pasien dirinya disana, bibirnya ia kulum perlahan, melamun sejenak.

Galih menghela nafas, merasakan perasaan yang sejak belakangan ini berkecamuk dihatinya, dan sangat membuat pria itu tidak tenang, Galih jadi mengalihkan pandanganya pada benda pipih berwarna hitam itu, ponsel.

Galih membuka galeri fotonya, kemudian menekan satu foto disana, foto seorang gadis yang belakangan ini membuat hatinya merasa aneh. Foto dimana seorang gadis sedang tertawa dan Galih sengaja memotretnya, gadis yang dimaksud adalah Hanum.

Senyuman manis terukir di wajah Galih, Hanum benar-benar membuat Galih merasa nyaman, entah kenapa jika ada Hanum dan dekat dengan gadis itu Galih merasa senang sekali, Hanum adalah gadis yang sangat ceria, ia mampu membuat Galih merasa nyaman, Hanum kalau lagi ketawa juga cantik banget, mampu mendengarkan setiap ucapan Galih, dan orangnya apa adanya, berbeda sekali dengan gadis yang selama ini dekat dengan Galih.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang