CEO Kocak ✔ [SELESAI]

27 ▪ Pengakuan sang Kakak dan Niat jahat sang model

***

"Temen kecil?"

Rosa membulatkan matanya mendengar pernyataan Rara, niatnya gadis itu mau membuat sosok Hanum dibenci oleh Kakak Genta ini, namun nyatanya ia malah mendapatkan sebuah hal mengejutkan.

Rara meminum jus alpukat miliknya, kemudian mengangguk sekali, "oh iya, lo belum tahu, Hanum si Sekretaris baru Genta itu, temen kecilnya Genta waktu kita tinggal diJogja. Orang tuanya juga temen Papa sama Mama gue."

Rosa terdiam, mulai berfikir kalau Genta teman kecil Hanum, berarti tandanya cewek kampung itu akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan Genta. Rosa mendecak kesal dengan kerlipan mata tajam."Kak Rara suka ga sama Hanum?"

Rara mendecih, "dari dulu gue ga pernah suka sama dia," jawabnya membuat Rosa tanpa sadar tersenyum. "Genta benar-benar berlebihan banget, selama ini dia ga pernah kasih fasilitas apapun buat pegawai ataupun orang terdekatnya. Anita ajah ga pernah dikasih semacam mobil, ataupun barang lain," ucap Rara menyebut nama si mantan Sekretaris Genta.

Rosa mengulum bibirnya, mencoba untuk berfikir hal yang harus ia katakan. "Hm, kalau Hanum teman kecilnya Genta, apa mungkin aja tuh cewek ngehasut Genta, biar Genta mau kasih dia fasilitas mewah."

"Dari awal Genta seharusnya tahu, kalau Hanum tuh cewek ga bener, matre. Kalau emang dia begitu, gue harus ngomong sama Genta," ujar Rara dingin. "Aku bakal bantu Kak Rara."

"Jadi sekarang, lo suka sama Genta?" tanya Rara hingga membuat Rosa meringis kikuk. "Mama bilang ke gue kalau lo udah putus sama Kakak gue."

Rosa terkekeh seraya merapihkan rambutnya. "Aku care ajah sih sama Genta Kak, lagipun masalah suka atau tidak itu kan di lihat dari waktu," Rara tertawa menanggapi, Kakak Genta itu tahu banget masalah kesukaan Adiknya itu, kemudian ia berfikir sejenak dan lanjut berbicara.

"Lo itu tipe Genta banget Ros, Genta pernah pacaran sama model Angeline, dan dia pasti bakal suka sama lo yang hampir sama kaya Angeline. Hanum, hahah dia itu ga ada apa-apanya."

***

Genta ada dirumahnya malam ini, laki-laki tampan itu saat ini sedang ada dikamarnya, memandang laptop yang menyala tepat dihadapannya. Genta berhenti main laptop dan sejenak tediam, kemudian ujung bibirnya terangkat jadi tertawa sendiri, mengingat kejadian tadi siang dimana ia hampir jatuh karena terlalu fokus bermain games dan tak sadar ada tiang penyangga besar didepannya, kalau saja tak ditangkap Hanum, Genta pasti sudah jatuh dengan tak elegannya.

Tapi ini yang nangkep Hanum, Genta kan jadinya pengen ngakak sekaligus malu. Sial.

Suara ketukan pintu membuat Genta menoleh, ia merubah posisi duduknya, menyuruh orang yang mengetuk itu masuk kedalam, dan ternyata Galih ada disana.