35 ▪ Can you love me like that?

544 146 3
                                    

***
Note: wajib dengerin lagu diatas ya!

Hanum melemparkan tubuhnya diatas kasur, matanya mengerlip memandang langit-langit kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanum melemparkan tubuhnya diatas kasur, matanya mengerlip memandang langit-langit kamarnya. Jantungnya berdebar tak karuan sejak ia kembali dari Bandung tadi. Serasa ada yang berterbangan didalam perut Hanum, Hanum terkikik geli serta sangat senang malam ini.

Genta berhasil membuat Hanum menjadi sosok baru untuk kesekian kalinya malam ini.

Pipi Hanum memanas, ia memekik tertahan, menekuk kedua kakinya dan segera meremas selimut kasur dengan kuat. Ah gemes banget!! Gadis cantik itu tertawa sendiri, hingga kedua matanya menyipit, mengingat lagi moment dirinya bersama Genta tadi sore di Bandung.

"Tuan, antriannya udah mau selesai .."

"Tuan Tuan aja deh, tadi saya udah bilangin apa hayo?"

Hanum mengerjap polos, merasakan wajahnya memanas.  "ah anu ... Genta, begitu Tuan?"

"Kurang lengkap, saya mau denger kamu manggil saya kaya dulu. "

Hanum terkekeh geli, rasanya ingin menyubit pipi Genta karena gemas melihat pria itu merajuk kecil.

"Baiklah .. Genta, antriannya udah mau habis, ay-ayo beli tiketnya,"

"Ayo, Hanum, aku bakal antri dibelakang kamu."

AMBYAR

Hanum menjerit tertahan, tenggorokannya tercekat hingga mengeluarkan suara decitan. Kedua pipinya memerah padam, masih dengan kedua ujung bibir yang terangkat membentuk senyuman lebar, rasanya bahagia banget.

Hanum bisa lemah, kalau harus mengikuti perintah Genta yang ini, memanggilnya seperti dulu, dan menampakkan suasana seperti saat mereka berteman dulu. Dan Hanum tahu, itu tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Mata Hanum mengerjap, memandang langit-langit kamarnya, merasakam detakan itu selalu kembali disaat-saat seperti ini. Apalagi kalau ia dekat dengan Genta, ditambah kalau Genta bersikap lebih kepadanya. Senyuman Hanum mengembang lagi, ia menghela nafas sebentar, sampai akhirnya kepala Hanum teringat sesuatu.

Sebuah kenyataan yang belakangan ini ia terima. Senyum Hanum menghilang, kedua bahunya menurun lemas, ia lupa sesuatu. Kenyataan pahit ini tak boleh sampai ia lupakan. Kenyataan dimana saat Rosa dan Rara menyuruh Hanum untuk tidak seenaknya menaruh hati pada Genta.

Ditempat yang berbeda, Genta tersenyum lebar yang lebih terlihat senyuman gila, sedari tadi senyum itu belum lenyap dari wajah tampannya. Wajah Genta semakin tampan kalau dilihat sedang senyum berseri seperti sekarang, D: kenapa jadi aq yang lemes mwuheheh!

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang