38 ▪ Sang Jawara Cinta

493 157 2
                                    

***

Sinar dari matahari pagi sudah mulai memasuki sela-sela jendela ruangan tempat dimana Hanum beristirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar dari matahari pagi sudah mulai memasuki sela-sela jendela ruangan tempat dimana Hanum beristirahat. Hanum bergerak kecil, matanya perlahan terbuka, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit ruangan yang ia sadari. Rasa pusing dan lemas masih Hanum rasakan, ia mengingat semuanya, bahwa ia tenggelam agak lama dan hampir tubuhnya menyentuh permukaan kolam, sampai akhirnya Genta datang menyelamatkan dirinya.

Hanum memegang kepalanya, matanya melirik mencari seseorang yang ingin ia lihat sekarang, Genta. Namun, bukan Genta yang ia dapati, justru seorang gadis cantik yang kini ada disamping Hanum.

"Mbak udah bangun? Sarapan dulu yu, Mbak pasti masih lemes banget."

Hanum mengernyit heran, melihat Sarah ada disini. Gadis itu tersenyum mania, masih dengan seragam kerjanya yang menempel.

"Sarah, ko kamu ada disini? Ga kerja?" tanya Hanum masih dengan suaranya yang parau.

Sarah meringis, "hehe, anu ... tadi aku udah ke kantor Mbak, terus ketemu Pak Genta, beliau mau aku temenin Mbak disini."

Hanum terdiam, bibirnya terangkat menarik senyuman tipis. "Mbak udah ga apa-apa, kamu sekarang kembali saja ke kantor."

Sarah menggeleng cepat, "aku udah diamanatin Pak Genta buat jaga Mbak, jadi aku akan tetap menuruti, Mbak tenang aja."

Mau tak mau Hanum mengangguk, lalu ia terbayang lagi, akan terjadinya peristiwa kemarin hari. Betapa paniknya Genta terhadap dirinya yang pingsan saat dibawa ke rumah sakit.

"Mbak ko bisa sih tenggelam? Kepleset atau gimana? Denger Mbak dibawa ke rumah sakit, aku panik banget" oceh Sarah dengan wajah khawatir. Hanum terkekeh kecil.

"Mbak ga tau Rah, Mbak kesana buat revisi data, terus mau basahin tangan dikolam sebentar, eh ... Mbak ngerasa ada yang jahil" Hanum mencoba mengingat kejadian kemarin siang. Sarah mengernyit, kini sambil membuka makanan yang sudah dibeli Genta. "Mbak lihat orangnya?"

Hanum menggeleng, "ngga, Mbak ga lihat, posisi Mbak ngebelakangin dia."

Sarah mendecak kecil, menyendokkan makanan perlahan ke mulut Hanum, dan diterima oleh Hanum.

"Mbak tenang aja, kayanya sekarang Pak Genta sama Pak Ferdi lagi cari tau siapa pelakunya," ucap Sarah menenangkan Hanum, namun bukannya tenang justru Hanum terbelalak kaget. "Mereka lagi cari tau?" Sarah mengangguk cepat.

Sarah menghela nafas, merasa kesemsem sekaligus panik saat mengetahui bahwa Genta sangat khawatir karena Hanum yang pingsan tak berdaya, dan meminta Sarah untuk menjaga Hanum dengan tegasnya.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang