04 ▪ Genta itu bagaimana?

1.8K 389 11
                                    

***

"Selamat pagi Pak Genta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi Pak Genta."

Hanum melirik Anita yang baru saja menyapa Genta. Ia juga ikut membungkuk, "selamat pagi, Tuan Devian."

Genta memutar tubuhnya memandang Hanum yang kini sudah ada dimeja Sekretaris, dia berdehem singkat sebelum berbicara, "kamu Hanum. Masuk ke ruangan saya," titah Genta tegas.

Hanum menaikkan alisnya, Genta memanggilnya 'kamu', tetapi kemarin manggil dirinya dengan panggilan 'anda', mudah sekali berubah. Gadis itu menghela nafas dan tidak perduli dengan itu, ia tersenyum dan kemudian mengangguk sambil menyiapkan sebuah IPAD dan map berwarna biru.

"Aku masuk dulu ya, Mbak." Anita mengangguk cepat, tak lupa untuk menyemangati Hanum. Sebelum membuka pintu, Hanum membuang nafas, mencoba tetap tenang.

"Hanum."

Hanum berdehem dan kemudian melangkah menghampiri Genta. "apa yang bisa saya bantu Tuan?"

Genta menghentikan aktifitasnya, "apa jadwal saya untuk hari ini?"

Hanum sedikit merasa kikuk karena gugup, gadis itu menghela nafas dan kemudian membuka IPAD tipis ditangannya, ia berdehem grogi. Dia tidak boleh sampai terlihat kaku, harus segera terbiasa apalagi sekarang masa pelatihan didepan CEO langsung.

Hanum mengecek file yang tadi sudah Anita jelaskan, gadis cantik dengan mata bulatnya itu menggerakan jari-jari tangannya untuk menekan layar.

Genta sendiri menunggu sambil memandang Hanum yang terlihat sibuk pada IPAD-nya, Genta menarik nafas sejenak dan menghembuskannya.

"Masih lama?"  tanya Genta membuat Hanum sedikit terkejut.

Hanum kikuk, "maaf Tuan, jadwal untuk hari ini akan ada makan siang dengan Pak Siregar direstoran Andalas."

Genta menganggukan kepalanya seraya mengambil sebuah buku dan mulai membacanya santai. "Nanti kamu temenin saya makan siang ke Andalas."

Hanum tersentak, "saya Tuan?"

"Ya iya. Kamu temenin saya. Itu juga salah satu tugas Sekretaris," ujar Genta menjelaskan kini memandang Hanum yang mulai paham.

"Hn. Baik Tuan," kata Hanum dengan yakin. Genta mengangguk dan menyuruh Hanum kembali bekerja dan berlatih dengan Anita kembali.

***

Jam makan siang pun tiba.  Hanum yang tengah berbincang dengan Anita kini menghentikkan aktifitasnya dan mulai merapihkan beberapa barang yang harus ia bawa pada tugas pertamanya, yakni menemani sang pimpinan makan siang dengan Klien.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang