53 ▪ That's my girl!

467 130 1
                                    

***

"APA?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APA?"

BRAK!

"LU GAGAL KASIH RACUN KE MINUMAN HANUM?!"

Laki-laki yang masih memakai baju cleaning service berwarna biru itu menunduk ketakutan, kedua tangannya yang ia satukan gemetar tak karuan.

"Ma-maaf Nona..."

Plak!

Tersentak kaget mendepat tamparan dari wanita cantik didepannya, hingga membuat wajah laki-laki itu tertoleh kesamping. Rosa menahan amarah hebat dihatinya, rahangnya mengeras seiring emosi yang bertambah.

"No-Nona Hanum menjatuhkan kopinya," cicitnya takut, tidak berani mengangkat kepala. Mendengar itu Rosa semakin kesal, sampai ia berteriak mengisi ruangan sepi itu.

"Kenapa bisa? Lu pasti sengaja kan?" tanya Rosa berkacak pinggang, menunjuk wajah pegawai kebersihan diperusahaan Genta itu. Laki-laki tersebut segera menggeleng cepat, "tidak Nona, saya berani jamin."

"TERUS KENAPA BISA? BEGO LO YA?!"

Amarah menyelimuti Rosa, melihat pekerja didepannya hanya diam menunduk. Rosa memejamkan mata, mengadahkan kepala keatas lalu mengusap wajahnya dengan kasar.

"Emang seharusnya dari awal gue ga usah nyuruh lu, kerjaan lu ga becus gini, goblok! Gue batalin janji gue soal uang kemarin," kata Rosa kasar dan ketus. Ia mengambil tas coklat miliknya, menubruk sengaja bahu pemuda itu sebelum akhirnya meninggalkan ruangan kecil tersebut.

"Kurang ajar! Hanum gagal minum racun itu," ucap Rosa disela jalannya. "Kayanya gue harus bertindak cepat mikirin langkah selanjutnya, karena gue ga akan pernah ngebiarin Hanum bernafas lega sedetik pun."

Rosa masuk kedalam mobilnya, mengambil ponsel lalu menghubungi salah satu nomor disana.

"Halo, Kak Rara," sapa Rosa membuka obrolan. "Siang ini ada acara ga Kak? Ada yang mau aku omongin sama Kak Rara."

Rosa mengangguk, "okay, dicafe Hares ya Kak, see you,"

Setelah panggilan terputus, Rosa langsung menyalakan mobil, menancap gas untuk pergi menemui Rara, Kakak Genta.

***

Hanum menghela nafas lelah, memandang layar atm yang ada didepannya. Sudah hampir setengah jam Hanum ada disana, berdiri dan berusaha sejak tadi untuk mentransfer uang kepada rekening Genta, tapi ternyata tidak bisa, dan hasilnya tetap nihil.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang