10 ▪ Genta cemburu?

1.4K 292 8
                                    

***

Hanum menggeram seperti orang kesetanan, gadis itu baru saja selesai mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanum menggeram seperti orang kesetanan, gadis itu baru saja selesai mandi. Wajah cantiknya kini ia telungkupkan kebantal, tubuhnya menggeliat kini seperti ular pucuk yang ada di iklan teh botolan.

Gadis itu menghadap depan, merebahkan tubuhnya dan memandang langit-langit kamarnya, dan setelah itu ia meremas wajahnya sampai mata indahnya menghilang karena disipitkan.

Tadi tuh .... kaya sinetron banget.

Genta menangkap dirinya dengan tangan besar laki-laki tampan itu memegangi pinggang Hanum. Tatapan teduh Genta masih terbayang diotak gadis itu. Astaga Genta tuh ganteng banget, wajahnya yang lembut dengan rahang tegas dan hidung mancung, tatapan mata teduh ditambah alis tebal sukses membuat dia sempurna. Berbeda sekali dengan Genta kecil.

Hanum teriak tanpa sadar kini menggigit jari telunjuknya pelan merasa gemas sendiri kalau mengingat kejadian tadi saat dikantor, gadis cantik itu tersenyum begitu saja, entah kenapa ia senang sekali melihat wajah Genta dari dekat, tanpa ia pungkiri dirinya memang sangat merindukan Genta. Teman kecilnya.

"Heh. Apa yang aku pikirkan sih," katanya mulai tersadar kini terduduk diatas kasurnya. "Ya ampun Hanum, dia tuh sekarang atasan kamu bukan temen kecil kamu lagi, dia udah beda sekarang, kamu seharusnya berterima kasih sama dia karena udah mau pertahanin kamu," Hanum bicara sendiri kini meracaukan suara seperti suara hewan.

Hanum menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya, berusaha menghilangkan semua sifat kepedeannya. Memang apa yang Hanum harapkan? Genta hanya menolongnya tidak lebih, dia saja yang berlebihan.

"Oke Hanum. Kamu ga boleh berfikiran apapun yang bersangkutan sama Genta kaya dulu, dia atasan kamu sekarang dan kamu Sekretarisnya. Jadi besikaplah layaknya bawahan yang baik," kata Hanum dengan yakin sambil mengepalkan tangannya.

Tapi lagi-lagi gadis itu merengek, mengacak-ngacak rambutnya kesal, Hanum tidak bisa bohong kalau tadi tuh jantungnya berdetak kencang ketika memandang wajah Genta, tidak tau arti apa ini.

Ting!

Hanum menoleh, mengambil benda pipih yang ada diatas nakasnya. Matanya melotot kini melihat nama Tuan Devian terpampang jelas dilayar ponselnya. Hanum menghembuskan nafas singkat mulai membuka pesan dari Genta tersebut.

Tuan Devian: Hanum, kamu sudah sampai?

Hanum mengigit bibir bawahnya, mencoba untuk tidak salah tingkah dapat pesan begini dari Genta, toh Genta atasannya, tentu saja dia ingin tahu keadaan pegawainya. Hanum menghela nafas sebelum membalas.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang