16 ▪ Diam-diam suka

954 244 4
                                    

***

Setelah mengantar Hanum pulang, Genta kembali lagi kerumah orang tuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantar Hanum pulang, Genta kembali lagi kerumah orang tuanya. Sepertinya malam ini ia ingin menginap disana, dan lebih tepatnya ingin sedikit berbincang dengan Kakaknya, Galih.

Genta menghela nafas, membuka jas, kemeja dan celananya yang hari ini ia pakai bekerja dan menggantinya dengan baju santai. Ia ada dikamarnya sekarang. Bibirnya menyungging keatas, mengingat tadi Hanum sempat kesal ketika Genta menanyakannya tentang Galih.

"Kamu pasti seneng karena bisa ketemu Kak Galih."

Genta bisa melihat wajah Hanum yang diam namun memerah. "Hm. Saya memang senang bisa ketemu Tuan Galih."

Mata Genta melotot seketika, mendecih kesal mendengar jawaban Hanum itu. Namun perkataan Hanum selanjutnya membuat Genta terdiam.

"Selain bisa bertemu Tuan Galih, saya jauh lebih senang bisa bertemu dengan Nyonya, Tuan Besar, dan Nona Rara. Kalau Tuan... Saya senang bisa melihat anda setiap hari."

Jantung Genta mau mencelos saja rasanya. Setelah Hanum ngomong gitu, Genta bisa lihat wajah Hanum yang berubah jadi terkejut, entah kaget karena apa tapi Hanum nepuk-nepuk mulutnya. Kan Genta Ge'er.

Namun laki-laki itu menggelengkan kepala, dia tidak mau baper, niat laki-laki tampan itu dari awal adalah ingin kembali berteman baik dengan Sekretarisnya itu. Genta membuang nafas kasar.

"Ta!"

Genta membalikkan badan mendengar Rara memanggilnya ketika ingin pergi ke kamar Galih. "Hn, kenapa Kak?"

Rara menghela nafas kini melipat tangan diatas dada, angkuh. "Lo yakin Hanum yang sekarang jadi Sekretaris lo itu, temen kecil lo waktu diJogja?"

Genta menaikkan alis tak paham. "Ya yakin lah, lo juga kan kenal Hanum, ya walaupun sekarang dia udah beda banget sama dulu."

"Ya gue emang kenal sama Hanum. Tapi bisa aja kan kalau tuh cewek ngaku-ngaku, dan sekarang berusaha mau tebar pesona sama lo, karena udah glow up," ucap Rara berlebihan.

"Haduh apaan sih lu Kak, ngaco ya. Udah ah, gue mau ketemu kak Galih, bye," kata Genta langsung meninggalkan Rara disana.

Rara mendecih kesal melihat tingkah Adiknya itu. "Woi Ta. Gue belum selesai ngomong ih!"

Genta acuh saja, mulai melangkah ketika sudah diatas untuk mendatangi kamar Galih. Genta sebenarnya penasaran saja ingin tahu apa hubungan Hanum dengan Galih, ya memang ucapan Hanum benar soal dirinya yang tidak ada hak dengan hubungan Hanum, tapi kan disini posisinya yang Genta tahu Galih tuh udah punya pacar, jadi niat Galih dekat dengan Hanum tuh apa.

Genta berdehem sebelum mengetuk kamar Galih, setelah menunggu agak lama akhirnya Galih menyuruh Genta masuk. Ah, pria itu baru saja selesai mandi rupanya.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang