51 ▪ Pengakuan

479 130 2
                                    

***

"TA SABAR TA ANJIR!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"TA SABAR TA ANJIR!!"

"GILA LU PEGANGIN GENTA ANJIR! TUH BOCAH BISA-BISA NGEBUNUH ANAK ORANG!"

"MAANJIW, HALO GUYS! JADI ADA YANG EMOSI NICH SEKARANG, GENTA DEVIAN MAU NGAMUK AMA NENG MODEL!!"

BUGH!

Tonjokkan dari Genta memdarat mulus dipipi kanan Deo. Genta menahan nafas serta emosi yang menggebu dihatinya, hingga membuat Ferdi serta Gerhan sulit sekali mengontrol pria itu.

Genta, Ferdi dan Gerhan memang saat ini sedang berada disalah satu tempat Gerhan bersama orang peretas kenalan Ferdi. Dan entah angin darimana, Deo ada disana, sepertinya laki-laki itu juga akan ada urusan dengan Gerhan. Deo memang sering menyampah dengan ucapan yang tak terkendali, berani banget berkata canda disaat Genta sedang emosi.

Nyali Deo memang besar.

"ANJING LU TA! PIPI GUE MATI RASA!!"

"Lu yang anjing Yo! Jangan sampe gue salah sasaran sampe lu jadi samsak gue!" ancam Genta menunjuk Deo yang masih dilantai. Ferdi mendecak, mendekati Deo lalu menoyor kepala pria itu.

"Lu bisa serius dulu ga sih bangsat! Ga liat Genta lagi marah, kalau sampe lu nyampah lagi, gue sama Gerhan bakal ikhlas liat lu jadi samsak buat Genta," kata Ferdi pedih. Deo meneguk saliva jadi takut, ia tidak mau babak belur karena Genta, terpaksa Deo harus diam.

Gerhan membuang nafas, memegang bahu Genta. "Lu harus tenang Ta, gue tahu sekarang lu marah banget, tapi lu juga harus ingat. Rosa itu cewek, lu mau apa ke dia? Makin kasar? Yang ada lu bakal kena masalah,"

Genta memejamkan mata, mengeraskan tangan hingga mengeluarkan urat disana. Sore ini, Genta sudah mengetahui semuanya, bahwa dalang dibalik kecelakaan yang menimpa Hanum saat dikolam renang, ternyata adalah Rosa Alena.

Bagaimana Genta bisa tenang jika kaya gini, ia tidak tahu motif Rosa melakukan itu semua. Jadi setidaknya, ia harus mencari tahu, dan membuat perhitungan untuk Rosa.

"Gerhan benar Ta, lu harus tahu kalau pelakunya itu cewek. Lu ga bisa seenaknya main kasar ataupun fisik ke Rosa," tambah Ferdi sambil membantu Deo berdiri.

Genta mengusap wajahnya, "gue harus buat perhitungan ke Rosa secepatnya, dia harus sadar kalau DIA ITU LAGI CARI MASALAH SAMA SIAPA?!"

Ferdi, Gerhan, Deo serta satu orang disana menutup mata karena kaget. Ketiga laki-laki tampan itu sudah sangat tahu, tabiat Genta yang keras kepala dan kekeuh akan ucapannya. Genta tegas bertindak, apalagi jika ini menyangkut tentang Hanum.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang