18 ▪ Nyatanya memang sulit

761 217 2
                                    

***

Hanum menghela nafas heran, kini gadis itu sudah ada di rumah makan nasi padang favorit Genta di sebrang perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanum menghela nafas heran, kini gadis itu sudah ada di rumah makan nasi padang favorit Genta di sebrang perusahaan. Fyi, walaupun CEO ternama, Genta tetep taruh hatinya untuk nasi padang girls.

Hanum agak heran dengan Genta, bukankah kemarin Genta sangat senang dan suka banget jika Rosa membawakan makanan untuknya, namun sekarang kenapa justru Genta malah tidak suka. Apa pria itu sedang marah?

Hanum termenung, menopang pipinya dengan tangan diatas meja makan, sambil memandang jalanan besar yang ramai akan kendaraan itu. Kalau dipikir-pikir, Rosa terlihat perhatian sekali dengan Genta, tadinya Hanum mau bodo amat tapi jadi kepikiran lagi padahal sudah jelas ini bukan urusannya.

"Nih makanannya Neng," suara laki-laki pemilik restoran Padang membuat Hanum tersentak kecil. Hanum tersenyum, menerima makanan itu dan tak lupa memberikan uang selembaran berwarna biru.

"Makasih ya uda," ucap Hanum meninggalkan rumah makan itu.

Hanum berjalan, memasuki perusahaan. Ia memandang jalanan fokus tanpa berkedip dengan tangan dikepalkan dan kaki yang dihentakkan ke tanah. Entah apa yang ada dipikiran gadis itu.

"Kamu lagi jalan? Apa lagi latihan jadi calon paskibra tahun ini?" suara seseorang berhasil membuat Hanum berhenti. Hanum tersentak kemudian menolehkan kepala, alisnya terangkat melihat Genta ada disana memandangnya dengan tawa yang ditahan.

"Loh, Tuan sejak kapan ada disana?"

Genta memutar bola matanya malas kini mengampiri Hanum, "sejak kamu masuk dari lobby."

Hanum terkekeh kikuk kini menggaruk tengkuknya, "oh ya, saya sudah belikan makan siang untuk Tuan."

"Belinya berapa?"

"Hm, dua."

"Satunya lagi untuk siapa?"

Hanum mengulum bibirnya kini mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkan pada wajahnya, Genta mengangguk. "Ya udah, yu makan bareng," kata Genta langsung mengambil plastik berisi makanan itu dan meninggalkan Hanum yang terdiam disana.

___________________________________

"Bisa ikut saya ga?"

Hanum mengangkat kepala ketika suara Genta terdengar, Hanum berhenti merapihkan meja kerjanya dan langsung sigap berdiri. "Oh, apa Tuan ada pertemuan hari ini?"

Genta menggaruk tengkuknya yang tak gatal sejenak, "anu ... ga sih, saya mau ke acara pernikahan temen saya, kamu temenin saya ya."

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang