06 ▪ Dingin tapi lucu

1.6K 339 4
                                    

***

"Jadi kamu Sekretaris Genta yang sekarang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kamu Sekretaris Genta yang sekarang?"

Galih bertanya, memandang Hanum yang kini ada didepannya, karena tadi Hanum sempat menjelaskan siapa dirinya kepada Galih dan Hanum juga mengetahui siapa si pria tampan ini. Mereka berdua kini sedang ada di sebuah
minimarket, Galih juga memasakkan mie siap saji untuk Hanum.

Hanum meringis kikuk, "belum Tuan. Saya masih calon."

Galih mendecak, menghela nafas memandang Hanum, "saya kan udah bilang tadi, jangan manggil Tuan. Panggil aja Galih, atau panggil Kakak deh, kamu kan lebih muda dari saya."

Hanum sedikit menaikkan alis, "Hn. Saya harus menghormati atasan saya."

Galih tertawa sejenak, "yang atasan kamu kan Genta bukan saya."

Eh iya juga.

Hanum terkekeh masih terlihat kaku yang akhirnya ia mengangguk dengan ringisan. Galih tersenyum melihatnya, pria tampan itu mulai memakan mie yang sudah matang dihadapannya.

"Kamu santai aja. Saya bukan Genta jadi ga usah kaku oke," ujarnya disela makan. Hanum mengerjapkan mata masih kikuk tapi kemudian mengangguk.

"Berati kamu temen kecilnya Genta dong?" tanyanya membuat Hanum sedikit tersentak.

Hanum tergagap, "itu, sa-saya... Anda kalau ga mau anggap gitu juga ga apa-apa ko," jawab Hanum dengan cepat membuat Galih mengangkat alis.

"Loh kenapa? Mama kasih tahu saya, kalau calon Sekretaris Genta sekarang itu temen kecil Genta," katanya memberitahukan Hanum. Hanum terdiam. Jujur saja, gadis itu merasa tidak enak jika Galih tidak percaya akan hal ini, mau bagaimana pun sekarang Hanum adalah pegawai keluarga Devian.

"Hm saya, saya memang temen kecilnya Tuan Devian," kata Hanum pelan. Galih tersenyum dan mengangguk. "Iya sudah. Oh ya, dulu saya sempat lihat kamu pertama kali saat kembali ke Jogja."

Hanum menautkan alisnya, iya juga. Saat berteman dengan Genta ia hanya melihat Kakak perempuan Genta, kalau Galih ia jarang sekali melihatnya mungkin karena saat itu Galih sudah kuliah, perbedaan umur yang lumayan jauh dengan Genta.

"Mie kamu bakal melar kalau ga dimakan," ujarnya menunjuk mie milik Hanum. Hanum terkejut singkat sambil terkekeh, gadis itu mulai mengaduk mie dan memasukkannya kedalam mulut.

Galih tertawa manis, senyuman Galih memang paling manis dikeluarga Devian, tak jarang mengapa banyak perempuan tergoda dengan senyuman dokter berusia 35 tahun itu.

Galih memperhatikan Hanum yang tengah menikmati mie-nya, pria tampan itu entah kapan jadi menikmati wajah cantik Hanum. Wajah Hanum memang terbilang sangat cantik dan lebih tepatnya manis khas wanita Jawa, mata bundar dengan hidung bangir dan pipi tirus namun agak bulat, rambut panjangnya yang halus sukses membuat Hanum terlihat sempurna.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang