09 ▪ Hujan pembawa kejutan

1.3K 308 7
                                    

***

"Gue harus bisa dapetin salah satu putra Devian Group

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue harus bisa dapetin salah satu putra Devian Group. Kalau Galih udah putusin gue, berarti sekarang saatnya gue harus deketin Genta."

***

"Selamat pagi Tuan Devian, apa anda ingin segelas kopi? Biar saya buatkan untuk anda," ucap Hanum lembut memandang Genta yang terlihat sibuk dengan komputernya.

"Boleh deh," jawab Genta. Hanum tersenyum simpul, gadis itu langsung beranjak pergi, tapi sebelum itu Genta memanggilnya lagi. "Sejak kapan kamu kenal Kakak saya?" tanyanya membuat Hanum memutar tubuh kembali.

Hanum diam sebentar, memikrikan kata-kata yang enak sebelum menjawab pertanyaan Genta. "Eum, itu. Tiga hari yang lalu saya ketemu Kakak anda didaerah dekat kost-an saya, dia kecopetan Tuan dan saya membantunya, " terang Hanum, mengutarakan semua yang terjadi saat itu.

Genta mengangguk, "kamu bantu Kakak saya yang kecopetan?"

Hanum menganggukkan kepala polos.

"Kamu bisa berantem? Sifat kasar kamu masih adakah sampai sekarang? Pasti copetnya babak belur kan?" Genta bertanya tanpa henti, Hanum berdiri melongo, jadi bingung mau jawab apa.

"Saya tidak bertengkar dengan copet itu. Saya hanya memukulnya dengan payung," Hanum menjawab jujur. melihat wajah lucu Hanum saat mengatakan itu, tanpa sadar Genta tersenyum.

"Oke. Tapi kenapa kemarin saya lihat kamu akrab banget sama Kak Galih?"

"Sepertinya itu biasa saja Tuan. Maksud saya, saya berbicara dan bertindak normal dengan Kakak Tuan," jelas Hanum.

Genta mencibir, "normal apahnya, kemarin saya liat kamu ketawa santai sama Kak Galih," balas Genta, memainkan bibirnya.

"Maafkan saya jika anda tersinggung dengan sikap santai saya terhadap Kak Galih," kata Hanum membungkukkan badan, Genta melotot seraya menggertak meja refleks. "Kak Galih?"

"Eh, maksud saya, Tuan Galih," ralat Hanum merutuk dirinya, Genta mendecak. "Saya tidak tersinggung Hanum. Cuman..." Genta menjeda ucapannya.

"Cuman apa Tuan?"

Genta menghela nafas dan mendecak, "tidak, tidak jadi," kata Genta menggeleng. Hanum mencibir singkat. Hanum akhirnya meminta izin langsung keluar untuk membuatkan Genta kopi dan membawakannya beberapa cemilan.

Ini Genta kenapa sih? Kayanya Hanum tidak akrab segitunya sama Galih, dia berbincang asik karena Galih yang memintanya untuk tidak kaku. Hanum juga akan tetap menjaga kehormatan dan sikap kepada para atasannya itu.

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang