54 ▪ Cinta dan tanggung jawab

459 134 13
                                    

***

Rasa pusing masih menyerang kepala Hanum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa pusing masih menyerang kepala Hanum. Dalam ketidaksadarannya, bayangan sosok Genta yang teramat marah dalam menyelematkan dirinya, menyerang semua preman yang membuat Hanum terluka tadi malam.

Hanum perlahan membuka mata, yang pertama kali dilihatnya adalah atap kamar tempat tidurnya, lalu cahaya matahari yang sudah masuk, memberikan cahayanya.

"Num," panggil lembut Hana, gadis itu semalaman menemani Hanum. Hana sangat panik, melihat Hanum datang digendong Genta dalam keadaan pingsan.

Hanum menyentuh dahinya, kepayang sekali. Keringat memenuhi wajah itu, dada Hanum juga terasa sesak.

"Syukurlah kamu udah bangun," ucap Hana tersenyum, tangan Hana membantu mengelap keringat Hanum.

"Kita ke rumah sakit yu, cek keadaan kamu," sambung Hana khawatir. Hanum menggeleng cepat, ia justru melontarkan pertanyaan melenceng.

"Genta mana Han?" tanyanya.

Hana mengangkat alis, "Genta?"

Hanum mengangguk pelan, "iya, tadi malam Genta nyelamatin aku."

Hana tak tahan untuk tidak tersenyum, "aku tahu kok, Genta juga yang bawa kamu ke apart tadi malam."

Hanum terdiam beberapa detik. "Kamu bikin aku takut tahu ga sih Num, aku bilang juga biar aku temenin, kamu tetap keras kepala."

Hanum meringis mendapati omelan Hana, memang tadi malam Hana sudah melarang Hanum untuk pergi ke atm 24 jam, tapi Hanum kekeuh ingin pergi dan akhirnya tertimpa musibah.

"Tadi malam waktu anter kamu pulang, Genta langsung pulang juga, katanya ada urusan yang harus segera dia urus, dan dia titip kamu ke aku," jelas Hana sembari mengelapi pelipis Hanum. Hanum mengulum bibirnya, merasakan sesuatu pada hatinya saat ini.

Genta menyelamatkan Hanum tadi malam. Hanum memejamkan matanya, mencoba mengingat kejadian tadi malam.

"Han, tapi Genta ga apa-apa kan? Dia ga luka sama sekali kan?"

Hana tersenyum paham, "Genta ndak apa-apa kok, dia sehat wal afiat."

Hanum tanpa sadar bernafas lega jika Genta tidak terluka sedikit pun, karena yang tadi malam Hanum lihat, Genta menghajar habis para preman yang mengganggu Hanum, tanpa ampun.

"Aku ga tahu kenapa Genta ada disekitar sana tadi malam," ucap Hanum serak. Hana bergumam. "Kayanya Genta habis main ditempat karaoke punya temannya disekitar apart kita Num."

 CEO Kocak ✔ [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang