Chapter 3 : His desire

232K 17.4K 3.9K
                                    

Begitu Jay hilang dari pandangan Sheena, tangan gadis itu segera mencari pegangan. Lututnya terasa lumpuh seketika. Sekujur tubuhnya lemas. Dia baru saja menghina Reagan di depan anaknya?

ANAKNYA!

Astaga, perut Sheena seperti dikocok. Ia pening dan ingin menghilang dari muka bumi ini. Harus diletakkan dimana muka cantiknya sekarang? Kenapa hal memalukan ini terjadi padanya? Sheena tak berhenti merutuki dirinya sendiri.

Sheena yakin Jay akan sangat ilfeel padanya saat ini. Ya ampun, Sheena ingin sekali memutar waktu lalu memuji-muji Reagan di depan Jay tapi apalah daya, nasi sudah basi!

"Ada apa denganmu? Kau bicara omong kosong padanya?" Tanya Franciss dengan dahi berkerut. Melihat gelagat mencurigakan putrinya itu, Franciss dapat menduga bahwa Sheena sudah melakukan hal memalukan.

"Tidak. Aku bahkan tak bicara sepatah katapun dengan dia." Bohong Sheena sambil memaksakan ekspresinya dan melambaikan tangannya di udara dengan santai.

"Dia orang penting." Kata Franciss tegas."Patlers Group akan berinvestasi besar di rumah sakit kita."

Sheena menelan sebongkah batu dengan susah payah. Perutnya semakin berputar-putar.

"Sekarang masuk ke ruangan Tuan Reagan. Daddy memberikanmu kesempatan untuk merawat pasien VVIP dengan cuma-cuma tapi kau malah sibuk mengurus pecundang-pecundang bunuh diri di rooftop." Kata Franciss dengan nada datar yang menyeramkan.

Oh ayah Sheena memang seseorang yang sangat tegas apalagi menyangkut pekerjaan. Dan sialnya pria paruh baya itu tau kegiatan Sheena yang gemar pergi ke rooftop untuk memantau orang-orang yang berusaha melompat ke bawah.

"Daddy bisakah daddy mengganti dokter saja? Please?" Sheena memelas."Federica, Sheila, Antonio, Carissa, Samantha, Zavier, Judith mereka lebih berpengalaman dariku. Aku yakin mereka lebih paham dengan kondisi Tuan Reagan."

"Apa kau pikir Tuan Reagan percaya pada dokter lain selain aku dan keturunanku? Aku pun tak percaya padamu, Sheena. Sialnya aku hanya memiliki satu anak berkat ibumu yang mandul."

Sheena rasanya ingin menyumpah serapahi ayahnya itu. Jujur saja, Sheena dan ayahnya tak akur.

"Sekarang ikut aku. Belum jadi dokter sungguhan saja kau sudah punya banyak tingkah."

Franciss berdeham lalu berjalan bersama asistennya menuju ruangan Reagan.

Nyenyenye. Dasar pria tua menyebalkan. Sheena melayangkan tinju dan tendangan ke udara tepat saat asisten ayahnya, Edward, berbalik dan menertawakan Sheena sambil memberi tatapan seolah berkata 'sabar'

Setelah mengambil napas berkali-kali, Sheena pun memakai jas dokternya dan mengambil beberapa berkas yang diperlukan lalu ia menyusul ayahnya, memberanikan diri melangkah ke dalam ruangan VVIP itu. Dia berusaha sebisa mungkin tetap pada ekspresi tenang dan tersenyum ramah.

Sheena tak mampu memandangi sekeliling. Terlebih saat dirinya dapat melihat Jay lewat ujung matanya. Pria itu duduk dengan menawan di sofa, menyilangkan kakinya dan... memandanginya.

Sementara Jay masih saja tersenyum dan tertawa lucu dalam hati jika mengingat segala perkataan Sheena tentang ayahnya.

"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Adam heran.

"Am i smiling?" Jay berdeham canggung.

"Aku ingat betul ini adalah tatapan Tuan Reagan ketika ia melihat Nyonya Sky."

Jay bergerak tak nyaman lalu berusaha memberikan ekspresi sesantai mungkin. Omong kosong apa yang sedang dibicarakan Adam?

DANGEROUS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang