Chapter 8 : We cant be together

249K 17.1K 3.5K
                                    

"Hapus semua rekaman cctv yang ada di apartemen itu." Jay bicara di teleponnya, lalu ia menekan tombol end setelah perintahnya di iya kan oleh anak buahnya.

Jay duduk di kursi kebesarannya sambil memandangi berbagai bangunan pencakar langit lewat jendela gedung Patlers Group. Tak bisa dipungkiri kepalanya masih saja memutar rekaman tentang percintaannya dengan Sheena tadi malam.

Jay tersenyum sambil merebahkan punggung di sandaran kursinya.

"Sir." Marcus datang kemudian meletakkan sebuah file di atas meja Jay."Berkas investasi di Lenox Hill."

Jay hanya meliriknya sekilas.

"Bagaimana dengan berkas yang itu?"

"Aku belum mendapatkan semuanya. Rekam medis milik Tuan Reagan sepertinya disimpan dengan sangat rapat oleh Franciss."

Jay bangun dari kursinya lalu berdiri menghadap dinding kaca, memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana.

"Omong-omong, apa Anda sudah melihat berita?"

"Berita tentang apa?"

"Tentang Anda tentunya." Marcus menggulir ipadnya sambil menahan tawa.

Marcus datang lebih dekat lalu menunjukkan sebuah artikel pada Jay.

Jay Abraham Patlers terbukti gay! Setelah sekian lama menyembunyikan kekasihnya, pengusaha nomor satu di Amerika itu pun akhirnya berani memamerkan sang kekasih ke khalayak ramai. Diketahui pasangannya, Judith Fernandes, merupakan seorang dokter...

Terlampir pula foto Judith yang tengah menggenggam tangan Jay.

Jay langsung mengingat Sheena.

Ah gadis itu.

"Menggemaskan." Gumam Jay.

"Menggemaskan?" Marcus tampak terkejut dengan kening berkerut."Laki-laki ini menggemaskan?!"

Jay menatap Marcus sambil menahan senyumnya lalu menepuk pundak pria itu sambil kembali duduk di kursi kebesarannya.

"Kau boleh keluar, Marcus."

"Sir, Anda tidak benar-benar gay kan?"

"Apakah kau baru mengenalku?"

"Aku hanya khawatir."

Jay terkekeh."Aku masih pria sejati."

Bukan ini pertama kalinya dia mendapatkan gosip tentang dirinya gay. Hei siapa yang tak menganggap pria itu gay? Jay tak pernah terlihat bersama wanita manapun. Sungguh berbeda dengan dua adik kembarnya Alaric dan Aaric yang selalu menghiasi kolom berita dengan beraneka ragam wanita simpanan mereka.

Dan kali ini, gilanya, gosip tentang gay itu semakin valid dengan adanya foto sialan bersama Judith.

"Sir, jangan lupa kita punya jadwal ke Lenox di jam sepuluh."

"Kau boleh keluar."

"Baik, Sir."

"Ah ya, Marcus."

"Ya Sir?"

"Aku ingin kau mengirimkan jadwal kerja dokter Sheena sekarang juga ke emailku."

"Baik."

Sementara di rumah sakit, Sheena tampak mengerutkan dahinya heran melihat Judith berlari di koridor seperti sedang dikejar anjing gila.

"Shee! Semua ini gara-gara kau!" Pekik Judith.

Sheena dapat melihat muka kesal Judith saat ia menghentakkan kaki di lantai.

"Aku dikejar para pencari berita. Memang sehebat apa sih Abraham Patlers itu sampai semua orang ingin menguak kehidupan pribadi dia?"

DANGEROUS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang