Chapter 37 : Hot daddy

186K 13.7K 1.5K
                                    

Abraham sampai di kantornya setelah mengantar Sheena ke rumah sakit. Beberapa karyawan, bahkan nyaris seluruh karyawan yang melihat Abraham pagi itu sukses di buat syok. Pasalnya mereka tak pernah melihat Abraham tersenyum.

Oh god. Apa bos besar mereka sedang kesurupan? Mereka seperti tidak mengenal Abraham sama sekali. Selama ini pria itu bahkan tak meletakkan matanya pada siapapun dan terus berjalan seolah tidak ada makhluk hidup di kantor itu. Tentunya itu terjadi karena Abraham begitu bahagia pagi ini.

Ia pun masuk ke dalam ruangannya sambil merogoh ponsel dan meletakkan benda itu sembari menghidupkan komputernya.

"Abraham ada apa?"

"I miss you."

"Tapi kita baru berjumpa sepuluh menit yang lalu." Jawab Sheena sambil tertawa lucu."But... i miss you too."

Abraham menekan tombol di komputernya sehingga layar disana memperlihatkan rekaman cctv di ruangan Sheena. Wanita itu tampak sedang duduk sambil menjepit ponsel di telinga dengan bahunya karena tangannya tengah sibuk menulis.

"Apa yang sedang kau tulis?"

"Kenapa kau tau aku sedang menulis?" Sheena mengerutkan dahinya.

"Apa yang sedang kau tulis hm?"

Sheena menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke kiri dan ke kanan."Where are you, Abraham?"

Sheena bahkan menunduk ke bawah mejanya, mencari Abraham di kolong meja.

"I am not there, honey."

"Tapi bagaimana kau bisa tau?"

Sheena pun mendongak ke atas hingga Abraham kini dapat menatap bola mata indah wanitanya.

"Abraham jangan bilang kau menyabotase cctv di ruanganku!"

Abraham hanya tersenyum tipis tanpa menjawab. Ia sangat menikmati penampakan Sheena yang sedang mengerang. Wanita itu menggelengkan kepalanya pelan ke kamera lalu kembali menulis.

"Jika kau merasa lelah, istirahatlah. Sekarang kau tau aku memantaumu dari sini. Jangan membantah."

"Bagaimana kalau aku membantah?"

"Kupastikan kau akan berteriak di bawahku, tepat di atas ranjang di ruanganmu."

Sheena menggigit bibirnya, melirik ranjang pasien di sebelahnya. Pipinya memerah. Abraham dapat melihat Sheena tersenyum malu.

"Sesungguhnya kau lah yang selalu membuatku kelelahan di atas ranjang." Sheena tersenyum miring ke arah kamera."Tapi sepertinya jika melakukan di atas ranjang ruanganku, aku tak akan lelah."

"Apa kau sedang memancingku hm?"

"Oh apa kau terpancing, daddy?"

Goddamn.

Abraham merasakan kedutan di bawah sana. Tatapan nakal Sheena membangkitkan gairahnya. Abraham mengerang tersiksa.

"Lanjutkan pekerjaanmu."

"Baiklah. Sampai jumpa, daddy." Sheena pun segera memutus sambungan telepon.

Sheena kembali tersenyum nakal ke arah kamera cctv lalu membuat gerakan seperti orang yang sedang memgatakan 'i love you' dan disusul dengan gerakan bibirnya yang mengerucut, seolah sedang memberikan ciuman jauh pada Abraham. Kegiatan itu terhenti saat seorang perawat masuk ke dalam ruangan Sheena untuk menyerahkan berkas.

Melihat tingkah Sheena, Abraham tersenyum sendiri. Oh beginikah rasanya kebahagiaan?

Abraham membiarkan komputernya terus hidup namun dirinya berdiri dari kursi lalu berdiri di depan jendela sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku celananya. Ia tersenyum kembali. Entahlah, rasanya hari ini ia sangat amat bahagia. Tak lama kemudian ia mengeluarkan kembali ponselnya, menghubungi seseorang.

DANGEROUS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang