Abraham membuka matanya perlahan. Dia bahkan tak tau berapa lama dirinya terlelap sampai langit di luar jendela mulai terlihat jingga, menandakan malam akan segera datang. Shit. Itu artinya Abraham sudah menyerang Sheena dari pagi hingga sore? Mungkin? Entahlah. Ia tau dirinya bajingan gila seks. Selain itu, Abrahan tak tau kenapa ia sangat bernafsu pada Sheena.
Gadis itu kini tertidur di bawah selimut yang sama dengan Abraham. Tangan kecilnya memeluk dada telanjang Abraham. Pria itu pun menghela napas lalu jarinya bergerak membelai rambut Sheena.
You are so beautiful honey.
Abraham mengecup puncak kepala Sheena sembari memejamkan matanya.
"Nghh..."
Abraham kembali membuka matanya saat tubuh Sheena menggeliat pelan. Perlahan mata gadis itu terbuka. Sheena butuh waktu untuk kembali pada kenyataan bahwa kini ia terbangun sekali lagi dalam pelukan Abraham. Dan saat ia mendongak, Abraham juga tengah memandanginya.
Sheena terkesiap sambil reflek menjauhkan dirinya dari Abraham. Oh astaga.
"Jangan menjauh, honey." Abraham menarik tubuh Sheena ke dalam pelukannya lagi.
Bajingan sekali aku ini. Pikir Abraham dalam hati. Sheena pasti ketakutan melihatnya. Hei bayangkan saja, memang ada yang lebih gila dari Abraham jika menyangkut soal seks?
Sementara Sheena masih berusaha kembali pada kesadarannya. Ia tak tau apakah dirinya hanya tertidur atau pingsan akibat digempur oleh Abraham. Yang jelas, ia dapat merasakan kepalanya yang pusing dan tubuhnya yang remuk. Paling parah adalah bagian selangkangan. Sheena bahkan dapat merasakan kewanitaannya berdenyut nyeri. Saat ia menggerakkan pahanya, terasa sungguh pegal.
"Apa kau kesakitan?"
"Kau berani bertanya? Sungguh Abraham, kau ternyata tak ada bedanya dengan dokter Kevin dan pria-pria maniak seks lainnya."
"Tapi kau suka kan dengan pria maniak seks sepertiku? Sheena sayang?"
Abraham tersenyum tipis sambil mengelus pipi Sheena dengan ibu jarinya. Sedangkan tanpa sadar, Sheena menatap Abraham dengan tatapan penuh amarah.
"Jangan lihat aku seperti itu. Tatapanmu membuatku ingin menggenjotmu sekali lagi." Desis Abraham di telinga Sheena.
Gila memang. Sheena tak pernah menduga Abraham adalah seorang maniak seks.
Tatapan Sheena membangkitkan gairah Abraham. Dia ingin memasuki Sheena sekarang tapi, tentu saja tidak bisa. Abraham dapat melihat begitu banyak memar dan jejak kemerahan di leher Sheena. Dan kemarin, dia juga melihat kewanitaan Sheena yang membengkak. Pasti sakit.
Tapi bagaimana?
Abraham tak mengerti kenapa dirinya berubah menjadi singa kelaparan setiap kali bersama Sheena. Apalagi saat ini, dengan rambut berantakan dan wajah bareface Sheena, wanita itu terlihat begitu seksi. Abraham ingin...
Ah sudahlah!
Berikan Sheena waktu sebentar. Satu jam mungkin? Sebelum ronde-ronde berikutnya?
"Antarkan aku pulang." Kata Sheena sambil bangun dari tidurnya dengan selimut membalut tubuh telanjangnya.
Oh god. Selangkangan Sheena benar-benar sangat amat nyeri! Ia sampai harus meringis saat menggerakkan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS DESIRE
RomanceThe Patlers #2 ( Abraham & Sheena ) Jay Abraham Patlers adalah pewaris utama perusahaan tambang minyak terbesar Amerika, Patlers Group yang memiliki aset di setiap sudut dunia. Pria tiga puluh lima tahun itu memiliki watak dingin, pembawaan yang ten...