Chapter 4 : Prince charming

202K 15.8K 2.1K
                                    

"Hei aku akan pulang cepat hari ini. Kau bisa menyelesaikan kerjaanku kan?" Kata Sheena sambil membereskan barang-barangnya.

"Memang kau mau kemana?" Tanya Judith yang tengah mengunyah buah apel. Laki-laki itu memperhatikan gelagat aneh Sheena dan bertanya-tanya ada apa dengan gadis ini?

Oh Judith adalah pria kemayu sekaligus sahabat Sheena sejak mereka berada di SHS.

"Aku punya janji." Kata Sheena sambil tersenyum-senyum sendiri bak orang gila.

"Dengan siapa?"

"Aku akan malam bersama dengan pria idamanku." Jawab Sheena sambil meraih tasnya di atas meja.

"Aw apakah itu Jay Abraham Patlers?" Judith menyenggol lengan Sheena nakal."Gosipnya sudah menyebar tau?"

"Hah? Gosip apa?" Pekik Sheena.

"Tadi Tiffany dan Samantha melihat kau dan Abraham masuk ke ruangan. Apa yang kau lakukan di dalam sana? Bercumbu ria? Bagaimana batangnya? Apa besar dan berurat?"

Sheena memukul pundak Judith."Aku tidak tau. Tapi dari bentuk tubuhnya yang begitu atletis, kupikir pasti besar dan berurat."

"Kau harus buktikan malam ini." Judith mengunyah potongan terakhir buah apelnya lalu mengerutkan dahinya."Hei tapi jangan-jangan dia sudah punya kekasih pula."

"Tidak. Aku sudah memastikannya."

"Aneh." Judith mengerucutkan bibirnya."Pria setampan dan sekaya raya dia tak punya kekasih? Itu aneh. Rasanya tidak mungkin."

Sheena menggigit-gigit bibirnya. Ia pun merasakan kecurigaan yang sama dengan Judith. Tidak mungkin pria seperti Abraham tak memiliki kekasih. Sheena tak ingin menjadi perusak hubungan orang. Tapi... Abraham sendiri yang mengatakan bahwa dirinya tak memiliki kekasih bukan?

"Kau tau, Shee? Orang seperti dia pasti punya banyak hal yang disembunyikan. Dia sangat misterius dan memiliki aura yang cukup berbahaya. Memang kau tak merasakan itu? Aku saja dapat membaca wataknya hanya dengan melihat wajahnya. Jangan sampai kau mendapat masalah."

"Begitukah? Dia mengatakan dia tak punya kekasih."

Judith mengibaskan tangannya malas."Kau percaya dengan kata-kata para pria?"

"Aku yakin dia tak memiliki kekasih."

"Dokter Kevin juga mengaku jomblo padahal benihnya sudah tersebar dimana-mana. Bahkan jika kau memeriksa tong sampah sekalipun kau pasti akan menemukan benih dokter Kevin."

"Kau membuatku kesal, Judith."

"Hei aku hanya tak ingin sahabatku tersakiti. Walaupun aku gay, aku cukup paham dengan akal bulus para pria. Terlebih kau tak punya pengalaman apapun soal percintaan."

Sheena pusing mendengar omelan Judith. Jadi dia pun memilih untuk melambaikan tangannya dan keluar dari ruangan itu.

Yang jelas ia akan pergi berbelanja, membeli gaun, lalu memasak makanan terenak yang pernah ada di dunia ini. Dengan langkah setengah berlari, gadis dua puluh satu tahun itu pun sampai di parkiran dan segera melaju ke grocery store. Dia tak sabar menanti kedatangan Abraham.

Sementara di tempat lain, Jay tengah duduk di kursi kebesarannya dengan kaki yang ia silangkan dan mata menatap tajam pada komputernya.

"Sheena de Angelo putri semata wayang dari Franciss de Angelo dan Xania Ferdos. Ia adalah gadis berdarah campuran antara Amerika dan Spanyol. Cumlaud dua bulan yang lalu dari Fakultas Kedokteran di Harvard." Marcus, asisten Jay berhenti sejenak untuk berdecak kagum."Saat ini sedang magang di Lenox Hill Hospital yang merupakan rumah sakit milik ayahnya sendiri."

DANGEROUS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang