Chapter 31 : I dont fucking care about her

184K 13K 2.1K
                                    

Abraham hanya memberikan tatapan datar tanpa berniat menjawab sapaan sang adik.

"Sheena de Angelo." Aaric tersenyum tipis sambil mengarahkan pandangannya ke pintu rumah sakit. Kemudian ia kembali menatap Abraham."Dia memang sangat cantik bukan?"

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Tentu mencari obat. Apalagi yang orang lakukan di rumah sakit?" Aaric terkekeh."Ah satu lagi, aku disini untuk mengambil apa yang menjadi milikku."

Rahang Abraham tampak sedikit menegang saat Aaric berjalan mendekatinya.

"Dimana kau menyembunyikannya?"

Abraham tersenyum pelan."Why you keep asking that silly question?"

"Kau benar-benar membunuhnya?"

"Hm."

"Kau tidak membunuhnya."

"Teruslah berpikir seperti itu."

"Aku tau kau tak membunuhnya."

"Begitukah?"

Aaric mengeraskan rahangnya dengan tangan sedikit terkepal."Fine. Sebagai gantinya aku akan mengambil milikmu untukku. Sheena de Angelo."

"Bagaimana bisa kau mengancamku seperti itu?"

Aaric mengangkat alisnya sambil menyeringai penuh arti."You love her. I can see it."

"Love." Abraham tertawa pelan."You know there is no love anymore in my life."

"Benarkah? Jadi tidak masalah jika aku mengambilnya?"

"Take her, buddy. She is not mine."

"Patah hati itu tidak menyenangkan, brother."

"My life is broken." Abraham tersenyum."Aku tak dapat merasakan sakit lagi, kau lupa itu?"

Aaric dapat melihat mata Abraham yang menggelap. Matanya sendiri pun tampak gelap dan mengkilap oleh amarah serta perasaan yang bercampur aduk. Namun ia tau bahwa Abraham memang terlalu susah untuk disentuh. Ya, dia tak punya cinta, dan kebal terhadap rasa sakit. Aaric mengerjapkan matanya ketika rasa sakit miliknya tiba-tiba datang menghantam.

"Kau seharusnya tidak memprovokasiku seperti ini." Aaric mendesis dari sela-sela giginya yang tersusun rapi."Aku kembali dengan damai."

"Hm." Abraham menghela napas santai."I am happy to hear that."

Abraham dapat melihat tangan Aaric terkepal dan rahangnya bergetar oleh amarah.

"Let me make it clear." Abraham berkata dengan nada dingin yang mematikan."Dia sudah mati. Ditanganku. Jika kau datang untuk balas dendam lewat Sheena, lakukan saja."

"Kujamin kau akan menyesal." Aaric menggeram.

"I dont fucking care about her. And you know that i have nothing to lose anymore."

Aaric tersenyum."Alright. Mungkin Sheena adalah bayaran yang tepat atas apa yang sudah kau ambil dariku."

"Aku ambil darimu?" Abraham terkekeh lucu sambil mendekat pada Aaric lalu menekankan setiap kata-katanya."Dont play victim here, little brother."

DANGEROUS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang