Chapter 35 : Midnight sex?

234K 14K 2.1K
                                    

"Ya honey aku mendengarkan."

Abraham tersenyum tipis sambil terus memandangi wajah Sheena. Ibu jarinya mengelus pundak halus Sheena yang terbuka di balik selimut.

"Lalu..." Sheena sengaja menggantung ucapannya, ingin mengetahui respon Abraham.

Entahlah Abraham sedang tak bisa berkonsentrasi sepenuhnya saat ini. Ia tau Sheena seorang perawan dan ia yakin seratus persen bahwa janin itu miliknya. Abraham hanya tidak percaya bahwa kali ini ia benar-benar akan mendapatkan seorang bayi. Darah dagingnya sendiri.

Tanpa sadar Abraham mengeratkan pelukannya. Ia mengecup puncak kepala Sheena dan memejamkan matanya. Ia kembali mengingat ancaman Aaric. Bagaimana kalau Aaric benar-benar akan mengincar Sheena? Kenyataan Sheena sedang mengandung membuat Abraham semakin paranoid. Haruskah ia mengurung Sheena juga bersama Maxime.

Sialan memang!

Mungkin akan mudah jika Abraham menyerahkan Maxime lalu hidup bersama Sheena dan anak-anaknya tapi tidak. Lelucon apa lagi? Abraham tidak bisa melepaskan Maxime.

Jadi apa yang harus ia lakukan sekarang?

"Abraham kau belum mengatakan apapun. Sepertinya kau tidak menginginkan kehadiran bayi ini. Apa kau sedang berpikir untuk menyuruhku menggugurkannya? Jika ia, simpan saja ide itu karena aku tak akan pernah melakukannya."

Sheena bangun dan duduk sambil menarik selimut untuk menutupi buah dadanya. Ia memandangi Abraham dengan tatapan dingin.

"Aku sedang berpikir." Abraham berkata sambil menjulurkan tangannya lalu mengusap pipi Sheena, kemudian bibir Sheena.

"Berpikir apa?"

"Apa yang terjadi pada bayi kita di dalam sana saat aku menghujammu dengan keras seperti tadi."

"Mungkin dia tersedak?"

Sheena terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. Lalu ia pun kembali merebahkan kepalanya di dada Abraham sambil tersenyum.

"Sudah berapa lama?"

"Minggu depan sepuluh minggu."

"Kenapa kau baru memberitahuku sekarang hm?"

"Apa kau menyesal sudah membuat calon bayi kita tersedak di dalam perutku?"

"Bukan." Abraham berkata pelan dengan nada cabul yang khas."Kalau aku tau lebih awal, aku akan lebih sering mengunjunginya."

"Mengunjunginya seperti apa?"

"Seperti yang baru saja kita lakukan. Seperti ini." Abraham berbalik ke samping lalu menindih Sheena dan menciumi lehernya gemas.

Sheena memekik geli sambil tertawa keras. Tapi reflek ia segera menutup mulutnya.

"Ada apa?" Tanya Abraham.

"Aku takut Maxime bangun. Suaraku terlalu keras."

Abraham tersenyum tipis."Ruangan ini kedap suara honey. Lagipula kenapa baru menyadarinya sekarang? Kemana kesadaranmu dua jam yang lalu saat kau mendesah gila di bawahku hm?"

Pipi Sheena merona dan panas."Apakah aku mendesah gila?"

"Kau tidak sadar hm?"

"Tidak."

"Itu karena terlalu nikmatnya."

"Abraham... kau suka sekali bicara seks ya?"

"I like talking dirty with you baby." Abraham kembali menggelitiki leher Sheena hingga membuat wanita itu tertawa lagi.

DANGEROUS DESIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang