💚46. -Keputusan- 💚

19.5K 1.9K 143
                                    

Salahkah aku yang tidak mengikatmu dengan label status di dalam hubungan kita?

-Zabdan Faunioo Anindito-

-Zabdan Faunioo Anindito-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

46. Keputusan

"Lo lagi dimana?"

"Emang kenapa Cin?" tanya orang yang ada di sebrang telpon.

"Gue lagi nanya, kenapa lo nanya balik?" ujar Cinta ketus.

"Gue lagi ... lagi sama adek," jawab Juan gugup.

"Dimana?" desak Cinta.

"Di taman dekat sekolah," jawab Juan.

"Besok kita ketemuan di taman itu. Gue udah buat keputusan," ujar Cinta.

"Serius?" tanya Juan tak percaya. Secepat itukah Cinta membuat keputusan?-pikir Juan.

Cinta yang sudah badmood langsung mematikan sambungan telpon, tanpa menjawab pertannyaan Juan.

Pagi ini, Cinta akan bersiap-siap untuk menemui Juan. Entah untuk apa Cinta berbohong dengan mengatakan akan menemui Juan besok, padahal ia akan menemui Juan hari ini. Hari ini Cinta akan memberikan keputusanannya pada Juan. Ia sudah memikirkan keputusan tersebut semalaman, dan semoga saja ia tidak salah melangkah.

Saat mendengar taxi yang dipesannya sudah datang, Cinta segera bersiap turun. Cinta pun membuka pintu rumahnya dan melihat sudah ada taxi di depan rumahnya.

Saat akan memasuki taxi tersebut, tiba-tiba lewatlah Adan dan Alex yang sepertinya baru saja selesai jogging.

"Eh Cin!" panggil Alex.

Cinta pun menoleh pada Alex. Saat ia memandang Adan, Adan langsung membuang muka.

"Mau kemana lo?" tanya Alex.

"Suka-suka gue lah," jawab Cinta ketus.

Lalu Alex seperti sedang mengendus-endus sesuatu. "Gue mencium aroma-aroma pertengkaran," ledek Alex sambil melihat Adan dan Cinta secara bergantian.

"Udah ya! Gue mau pergi," ujar Cinta sambil membuka pintu taxi.

"Mau ketemu Juan," ucap Adan. Perkataan tersebut bukanlah sebuah pertanyaan, tetapi pernyataan.

Seketika Cinta menghentikan pergerakan tangannya, dan langsung menatap Adan.

"Lo ngapain mau ketemuan sama Juan pagi-pagi buta gini?" tanya Alex bingung.

Cinta mengabaikan pertanyaan Alex, dan lebih memperhatikan Adan yang seperti sedang menahan sesuatu.

"Eh gile! Gue dikacangin," celetuk Alex kesal.

"Saya sudah tau keputusan kamu."

Setelah mengatakan hal tersebut, Adan langsung melenggang pergi memasuki rumahnya. Sementara Alex sedang dilanda kebingungan.

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang