💚 EXTRA PART: WELCOME TO THE WORLD 💚

33.2K 2.4K 893
                                    

"Dear suami. Makasih untuk semuanya. Tolong jaga dan rawat anak kita. Mereka malaikat kecil kita. Sayangi dan cintai mereka seperti kamu mencintai aku. Bimbing mereka menjadi generasi yang membanggakan. Biar bisa jadi penerus pemilik restoran Chum Bucket."

-Kata Cinta untuk suaminya.

EXTRA PART: WELCOME TO THE WORLD

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

EXTRA PART: WELCOME TO THE WORLD

"Mas, Cinta cantik gak?!!"

Adan yang sedang membolak-balikkan dokumen kerjanya mendongak, menatap sang istri.

"Cantik," jawab Adan, singkat.

Sementara Cinta menghentak-hentakkan kakinya kesal. Ia sudah berdandan cukup lama, dan suaminya hanya menjawab dengan satu kata. Dasar tidak romantis!

"Isss dah. Serius napa sih Mas!"

Adan menghela nafas, dan kembali mendongak. "Sayangku, kamu cantik. Cantik pake banget banget banget!"

"Iya Cinta tau kok. Gak perlu di jelasin gitu Mas, kan Cinta emang udah cantik dari lahir," jawab Cinta sambil mengibaskan rambut panjangnya.

Adan yang mendengar ucapan istrinya tersebut hanya mendengus. Apa katanya? Cantik? Ya emang sih. Tapi apa harus muji diri sendiri seperti itu?

Cinta lalu duduk di samping Adan. "Mas! Katanya, kalau istri yang lagi hamil. Dia pasti kan ngidam, emang kalau ngidamnya gak di turutin si anak bakal ileran ya Mas?"

"Ha?!" Adan langsung menegakkan tubuhnya. Kenapa istrinya itu tiba-tiba bahas ngidam sih. Padahal kan usia kandungan Cinta sudah sekitar empat puluh satu minggu. Emang masih ada yang ngidam di umur janinnya segitu?

"Kamu ngidam?" tanya Adan, ragu.

Cinta mengangguk dengan mantap. "Iya."

"Gak usah ngada-ngada kamu! Bentar lagi anak kita lahir. Mana mungkin kamu ngidam di usia segitu," ujar Adan kembali fokus pada berkas-berkasnya.

Cinta diam, tidak menyahuti ucapan suaminya. Ia seolah sedang berpikir.

"Kok diam?" tanya Adan, heran.

"Diam salah, ngomong salah. Mau Mas itu apasih?"

Adan hanya menggaruk rambutnya dengan bolpoin. "Ya aneh aja kalau kamu mendadak diam gini."

Wanita itu hanya mendengus, lalu menyenderkan punggungnya pada senderan sofa. Ia mengusap-usap perut yang nampak sudah sangat membesar.

"Mas, kok perut Cinta besar banget ya?" tanya Cinta menoleh pada suaminya.

"Ya kamu itu lagi hamil dodol! Kalau gak besar artinya kamu gak lagi hamil," jawab Adan, ketus.

"Ck, enggak gitu Mas. Semua orang bilang perut Cinta ini besar banget. Apa Cinta gak normal ya Mas?"

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang