Ini part udah aku revisi dan bakal beda banget sama yang dulu.😆. Judul awal "Pembalasan Adan"😎
****
13. Angga dan Cicak
Jika kalian berpikir bahwa cowok yang membentak Cinta tadi siang lolos, maka jawabnnya salah. Cowok itu masih dalam pengawasan Alex, Galih, dan Fauzan.
Keempat orang itu sedang duduk di warung bakso. Tentu saja hal itu membuat Angga, cowok yang tadi membentak Cinta dilanda kebingungan.
"Kok kesini?" tanya Angga.
"Banyak tanya lo!!" jawab Alex.
Tak lama kemudian Adan datang. Cowok itu langsung keluar dari mobil dan masih berstelan kantor. Adan pun duduk di samping Angga.
"Nama lo siapa?" tanya Adan dengan tatapan mengintimidasi.
"Angga, Bang." Angga hanya bisa menunduk sambil menjawab dengan takut-takut.
"Tau kenapa lo dibawa kesini?"
Angga menggeleng.
"Sebelum itu saya mau tanya. Kenapa tadi kamu bentak Cinta?"
"Maaf, Bang. Tadi saya buru-buru bawaian makanan buat adik saya yang lagi sakit ke UKS. Saya benar-benar panik dan gak sengaja bentak Cinta." Andai saja Angga tadi melihat yang ia tabrak Cinta, maka pasti tidak akan ia bentak.
"Kosekuensi karena tadi kamu buat Cinta nangis, kamu harus dapat pelajaran dari saya."
Angga hanya bisa mengangguk. Ia pasrah saja ingin diapain oleh Adan.
"Kamu liat kesana!!" Angga langsung memusatkan perhatiannya ke arah yang ditunjuk oleh Adan. Keningnya berkerut tanda bingung. Adan hanya menunjuk seorang penjual bakso yang sedang melayani pembeli.
"Sekarang kamu bantuin penjual itu jualan baksonya sampai habis!!" ucap Adan membuat Angga terkejut.
"Ta----"
"Atau kamu mau saya ngasih pelajaran PJOK?"
Awalnya bingung, namun Angga langsung mengerti. Tentu saja ia menjawab tidak.
"Yasudah sana! Bantuin penjual itu ngelayanin pembeli. Mumpung rame. Kalau sepi, saya suruh kamu yang jualan keliling sambil dorong gerobak."
Angga bergegas pergi menghampiri penjual bakso itu sesuai perintah dari Adan.
Sementara Adan nampak sibuk bermain ponsel.
"Abang gak mau bakso?" tanya Alex. Ia dan kedua temannya sedang makan bakso.
"Gak!!" Adan pun bergegas beranjak dari duduknya. "Saya duluan!!"
Alex, Galih, Fauzan menatap kepergian Adan.
"Terus kita ngapain?" tanya Fauzan.
Galih mengedikkan bahunya. "Mungkin disuruh nunggu Angga."
"Kalau gitu gue pulang aja lah!!" Giliran Fauzan yang beranjak dari duduknya. Namun langsung ditarik untuk duduk kembali oleh Galih dan Alex.
"Temenin gue ngawasin tu anak lah!" ujar Alex.
Fauzan beedecak sebal. "Lagian Bang Adan masak ngasih pelajaran sama Angga disuruh jualan bakso. Setidaknya ada adegan baku hantam lah."
Alex mengangguk. Ia juga heran mengapa Abangnya tidak pernah memberi pelajaran seperti itu pada orang yang telah membuat Cinta menangis. Pasti hanya disuruh melakukan hal yang menurutnya aneh. Seperti jualan bakso gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galak Kamu, Mas!
Jugendliteratur[FOLLOW PENULISNYA! JIKA SUKA KARYANYA] (COMEDY-ROMANCE) Deket boleh, saling sayang juga boleh. Namun, apa gunanya semua itu jika keduanya tidak memiliki hubungan apapun? Zabdan Faunioo Anindito atau yang sering disapa Adan. Cowok 22 tahun yang memi...