💚44. -Pembuktian Kesungguhan Cinta- 💚

18.3K 1.9K 72
                                    

44

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

44. Pembuktian Kesungguhan Cinta

Seorang gadis berparas cantik sedang asik menggerutu di depan gerbang sekolahnya.

"Bener-bener ya tu Alex, bisa-bisanya malah milih nganter Stella pulang, daripada gue," ujar Cinta kesal.

Alex sudah diberi amanat oleh Adan untuk mengantar dan menjemput Cinta dari sekolah. Tapi yang terjadi malah Alex lebih memilih mengantar Stella.

Cinta sendiri sudah bertekad akan melaporkan semua kelakuan Alex pada Adan. Saat sedang sibuk menggerutu, Cinta dikejudkan dengan sebuah motor yang berhenti di hadapannya.

"Mau gue antar gak Cin?" tanya Juan.

Cinta tidak merespon ucapan Juan, dan lebih memilih bermain ponsel.

"Cinta," panggil Juan.

Tetapi Cinta masih tidak merespon.

"Lo takut dimarahin sama Mas lo itu?"

Pertanyaan tersebut langsung membuat Cinta mendongak menatap Juan.

"Bukan urusan lo," ucap Cinta ketus.

"Iya emang bukan urusan gue. Kan gue cuma mau nanya," ujar Juan.

"Lo mau apasih?" tanya Cinta kesal. Cinta benar-benar risih dengan kehadiran Juan. Banyak mata-mata Adan di sekolahnya. Jika Adan sampai tau, bisa mampus dirinya.

"Gue cuma nawarin lo. Kalau gak mau yaudah sih," ujar Juan.

Juan pun bersiap untuk melajukan motornya.

"Tunggu!"

Juan menoleh. "Apa? Lo udah berubah pikiran?" tanya Juan percaya diri.

"Jangan lupa standar," jawab Cinta cuek sambil meninggalkan Juan.

"Apasih tu cewek?" tanya Juan bingung. "Udah gak waras kali ya dia."

Cinta bergegas kembali ke dalam sekolah. Bola mata Cinta berlari kesana kesana seperti orang sedang mengintai target.

Dapat! Akhirnya Cinta mendapatkan target.

"GALIIIIHHH!!" Lelaki yang ingin menaiki motornya menoleh ke arah Cinta.

Cinta dengan tergesa-gesa menghampiri Galih.

"Lo disuruh Mas Adan buat jagain gue kan?" todong Cinta.

"Iya," jawab Galih ragu.

"Nah! Pas banget. Sekarang lo anterin gue pulang," ujar Cinta memaksa.

Lelaki dengan ikatan dasi di kepalnya itu langsung membolakan matanya.

"Nganter lo pulang?" tanya Galih.

"Iya dong!" jawab Cinta lugas.

Galih langsung menaiki motornya dan memasang helm.

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang