💚61. -TOUR: RAJA AMPAT (3)- 💚

20.6K 1.8K 205
                                    

Tanah air ku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang mahsyur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah ku rasa senang
Tanah ku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

-Ibu Sud-

-Ibu Sud-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

61. TOUR: RAJA AMPAT (3)

Embun meneteskan sisa dinginya malam. Mentari mengurai sinarnya yang hangat. Udara pagi menebar aroma kesegaranya. Segarnya embun pagi meresap hilang di sela akar rerumputan. Temukanlah diri sendiri di kala pagi hari. Karena itu saat yang paling tepat, untuk memulai hari. Ketika memandang petala-petala langit yang luar biasa. Sungguh luar biasa ciptaan yang Maha Kuasa.

Hari yang indah, dimulai dengan pagi yang indah.

Hari ini, rombongan Cinta akan memulai kembali tour mereka pukul 8 pagi. Setelah sarapan, mereka mulai berangkat menuju destinasi selanjutnya, yaitu Piaynemo (Replika Wayag). Sebenarnya, waktu yang tepat untuk mengunjungi Puncak Piaynemo adalah pukul 10.00 WIT.

Saat ini pula, rombongan sedang berada di dermaga yang menjadi salah satu lokasi para pedagang kelapa, kepiting, dan minyak kelapa.

"Mas, belikan Cinta kelapa muda," rengek Cinta pada Adan.

"Lex! Belikkan kelapa sana!" Adan malah menyuruh adiknya yang asik bermesraan dengan Stella. Dasar pengganggu!

"Ogah Bang! Itu kan cewek lo, ngapain lo nyuruh gue?" sahut Alex, kesal.

"OYYY!"

Semua lalu menoleh pada Cinta yang sedang melambaikan tangan pada pengunjung lain.

"Siapa Cin?" tanya Yuni.

Cinta mengedikkan bahunya. "Gak tau, iseng aja manggil," jawab Cinta santai.

"SKSD cewek lo Bang," cibir Galih sambil terkekeh.

"Eh-eh! Dengerin gue!" ujar Fauzan mengalihkan atensi orang-orang padanya.

"Makan bubur pake sumpit!"

"Gak bisa, goblok!" sahut Galih.

"Diem anjir! Gue lagi mau ngepantun!" ujar Fauzan kesal. "Gue ulang lagi deh, kalian harus jawab 'cakep' ya!"

"Harus banget ya, kami jawab 'cakep'?" tanya Alex.

"Ya haruslah! Gimana sih. Gak asik lo pada," ujar Fauzan.

Galih lalu menepuk-nepuk bahu Alex. "Udah Lex, iyain aja! Biar cepet kelar," bisik Galih.

Alex hanya menjawab dengan acungan jempol.

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang