💚6. -Kesal- 💚

38.5K 3.9K 216
                                    

Holaaa semuaa👋

Pa kabar?

H
A
P
P
Y
🌿READING🌿

****

6. Kesal

"Gitu Mas ceritanya, kesel banget gak sih. Mereka itu tau, tapi pura-pura gak tau," cerocos Cinta saat sudah di dalam mobil bersama Adan.

"Yaudalah biarin aja Cin, itu kan urusan mereka. Dengar ya Cin, urusan perasaan itu gak ada yang tahu," jawab Adan.

"Ya tapi mereka sadar gak sih Mas, kalau mereka itu lagi memasuki tahap saling menyakiti," ujar Cinta kesal.

Adan hanya tersenyum sambil mengusap rambut Cinta, "Iya Mas tahu, Mas rasa mereka itu sadar. Ya cuma mau gimana lagi, cinta mereka itu sampai kapan pun gak akan pernah bisa nyatu."

"Tapi harusnya mereka itu gak usah saling menyakiti Mas, mana tadi cinta lihat Aina di pintu kantin. Dia itu sedih banget tau Mas," keluh Cinta.

Adan hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, "Kalau gitu suruh aja mereka menjauh Cin, dengan gitu kan mungkin mereka bisa saling ngelupain."

"Mereka itu pasangan Goublok tau gak Mas! mau saling ngelupain tapi tiap malam chattingan terus. Ya gimana mau move on coba?" ujar Cinta kesal.

Adan hanya terkekeh mendengar keluhan Cinta, tentang hubungan adiknya itu.

"Mereka itu pengen tak iiiiiii," Cinta geregetan sambil memperagakan tangan ingin mencekik orang.

"Mas marahin aja napa sih si Alex itu!" suruh Cinta.

"Gak bisa Cinta," sahut Adan.

"Alaahhhh, marah-marahin Cinta nomor satu. Tapi marahin adeknya yang goublok itu gak bisa," ucap Cinta sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela.

Kadang Cinta emang sangat kesal dengan Adan yang terus saja memarahinya. Sepertinya hobi Adan memang marah-marah. Namun, yang menjadi sasaran amarah Adan itu ya selalu dirinya. Pernah saat itu ia tidak diam saja dan tidak melakukan apa-apa, tapi Adan malah marah. Adan berkata Cinta tidak boleh diam saja karena suasana jadi sepi. Aneh, emang iya. Untung ganteng.

"Gak gitu Cinta, masalah perasaan itu urusan mereka sendiri. Lagian Mas marahin kamu, karna kamu sendiri yang hobi buat Mas marah-marah."

Cinta langsung menatap Adan, "Mas bisa kan nyuruh adek Mas buat perjuangin cinta mereka!"

Adan menghembuskan nafasnya kasar, "Kan udah Mas bilang, sampai kapanpun cinta mereka gak bisa nyatu. Cinta mereka cuma berujung perpisahan, bukan pelaminan."

"Ya tapi kan. Cinta gak tega sama Aina yang selalu sedih pas liat Alex bawa cewek baru terus."

Memang yang mengetahui jika Alex dan Aina pernah memiliki hubungan spesial hanya Cinta dan Adan. Entah apa alasannya, namun Alex kerap kali memamerkan pacar barunya di hadapan Aina. Cinta tau, temannya itu kuat. Namun ia juga tau, sekuat-kuatnya orang, pasti akan ada saatnya ia merasa lelah.

"Terserah lah Cin, Mas lagi pusing. Banyak yang harus Mas pikirin. Jadi jangan kamu buat Mas tambah pusing," sahut Adan kesal. "Gak usah ngurusin hidup orang lain."

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang