💚 [-BONUS PART-] 💚

32.9K 2.2K 481
                                    

Kota tua hangus terbakar.
Hai semua apa kabar?

Ada yang kangen sama story Galak Kamu, Mas! Gak?

Atau kangen sama Authornya😆😂

Sambil nunggu tembus target, aku iseng-iseng buat Bonus Part 🤗

Semoga suka💚

WARNING⚠

PART INI PANJANG BANGET. JADI TOLONG CARI POSISI TERNYAMAN! (Dan mungkin sepi)

 JADI TOLONG CARI POSISI TERNYAMAN! (Dan mungkin sepi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BONUS PART: Flashback (Asal Muasal Panggilan 'Mas')

Seorang gadis kecil nampak sedang asik bermain boneka bersama Ayahnya. Dia menggerakan boneka yang ada di tangan kanan, seolah sedang berbicara pada boneka yang ada di tangan sebelah kiri. Membuat drama dadakan ala anak kecil^^

Kulit putih, pipi chubby, ditambah rambut pendek yang dikucir menjadi dua bagian menambah kesan manis dan imut secara bersamaa. Siapapun yang melihatnya pasti ada keinginan untuk mencubit pipi gembul gadis kecil itu.

Gadis yang sedang mengenakan kaos bergambar Plankton itu menoleh ke arah Ayahnya yang sedang menutup mata dengan bersender pada dinding. Ia sendiri sedang asik bermain boneka di lantai beralasan karpet.

"Ayah!"

Mendengar panggilan dari putri kecilnya, pria berumur tersebut pun mulai membuka mata.

"Kenapa sayang?" tanyanya sambil mengucek kedua matanya agar tidak lagi berkabut.

"Jam belapa sekalang?" Gadis berumur tujuh tahun itu berdiri dan melangkah mendekati Ayahnya, lalu duduk di paha pria tersebut. Ia masih asik bermain dengan boneka, seakan lupa dengan pertanyaan yang baru saja terlontar dari bibirnya.

Sang Ayah yang mendapat pertanyaan tersebut sontak menoleh ke arah jam yang tergantung pada dinding bernuansa hijau tersebut. Ia kembali menoleh ke arah putrinya.

"Jam sepuluh. Emang kenapa?"

Gadis kecil itu mendongak. "Masih lama jam satu siang ya, Yah?"

Sang Ayah mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti kemana jalan pembicaraan putri kecilnya itu. "Emang kenapa kamu nunggu jam satu?"

"Cinta mau nonton pilem Planton," jawab Cinta sambil mengemut ibu jarinya. Kebiasaan yang tidak bisa dihentikan oleh siapapun.

"Jangan diemut jempolnya! Banyak kumannya loh itu," tegur sang Ayah sambil mengeluarkan jempol itu dari mulut putrinya.

Tapi tak lama,

"HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"

Itu lah yang akan terjadi jika ada yang mengalang dirinya mengemut jari jempol. Cinta pasti akan menangis histeris. Lalu pada akhirnya, sang Bunda akan segera berteriak.

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang