💚27. -Menghibur Cinta- 💚

25.3K 2.2K 69
                                    

Welcomeback to my story🎉

🍀HAPPY READING🍀

****

27. Menghibur Cinta

Ceklek!

Adan memasuki kamar Cinta. Adan melihat Cinta sedang duduk di sofa sambil memandang ke luar jendela. Laki-laki itu menghela nafas berat, kemudian duduk di samping gadis yang belum menyadari kehadirannya. Matanya terasa memanas prihatin akan keadaan Cinta saat ini.

Adan seketika teringat percakapannya dengan Sang Papa tentang penyebab Ayah Cinta meninggal.

"Kemarin pas perjalanan ke Bandara, Mobil Pram nabrak truk. Udah sempat di bawa ke rumah sakit, tapi nyawa Pram udah enggak tertolong. Tadi, pihak rumah sakit yang ngehubungi Bunda Cinta."

Pemakaman Ayah Cinta sudah selesai sejak tadi. Semua orang yang melayat juga sudah pulang.

Adan pun teringat pesan Papanya.

"Adan, kamu diberi amanat untuk jagain Cinta. Jangan sampai dia terluka, apalagi kamu yang menyebabkan Cinta terluka. Kalau sampai hal itu terjadi, Papa sendiri yang akan jauhin Cinta dari kamu"

Adan termenung sejenak, dilihatnya Cinta yang belum menyadari kehadirannya. Adan mengusap rambut Cinta, dan gadis itu langsung menoleh.

Mereka saling memandang dengan tatapan sendu.

"M-mas," panggil Cinta gugup.

Adan langsung membawa Cinta ke dalam pelukannya, dan tangisan Cinta langsung pecah.

"Sttt, udah ya," ujar Adan menenangkan Cinta.

"A-ayah udah pergi ya Mas?" tanya Cinta sambil terus menangis.

Adan mengelus rambut Cinta dengan sayang. "Ini udah takdir sayang, kamu harus bisa nerima ini"

Cinta menggeleng, "Cinta yakin ini pasti prank kan Mas?"

Adan menghela nafas, "Jangan kayak gini terus Cinta! Kamu harus bangkit. Ayah akan sedih kalau liat kamu kayak gini," nasehat Adan.

"Tapi Cinta juga gak mau kayak gini Mas! Cinta cuma mau Ayah," racau Cinta dan kembali menangis.

Adan mengurai pelukkannya, lalu menghapus air mata gadis itu.

"Dengerin Mas! Hidup kamu gak akan berhenti cuma karena Ayah pergi. Kamu masih punya Bunda yang harus kamu bahagiakan. Kamu gak sendiri sayang, kamu masih punya Papa, Mama, dan masih banyak lagi orang yang sayang sama kamu," ujar Adan sambil memandang Cinta yang sedang menunduk.

"A-apa Mas bakal ninggalin Cinta?" tanya Cinta sambil mendongak.

Adan langsung mencium kedua mata Cinta, "Gak akan! Mas akan selalu sama kamu sampai kapanpun itu," jawab Adan tegas.

Setelah itu terjadi keheningan. Cinta masih sibuk sesegukan di pelukan Adan, sementara Adan mengusap-usap rambut dan punggung Cinta. Adan langsung menunduk saat dirasa Cinta tidak lagi menangis. Ternyata Cinta sudah tertidur. Adan pun menggendong Cinta, dan membaringkannya di ranjang.

Galak Kamu, Mas!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang