"Cinta itu ilusi yang disajikan dengan sangat apik. Tidak nampak, tapi berdampak."
-Megy Amelya-
EXTRA PART: SABAR YA, ADAN!
Suara lenguhan terdengar di kesunyian. Suara detik jarum jam mendominasi keheningan yang tercipta. Nampak seorang yang terbangun dari tidur nyenyaknya sedang meraba-raba meja nakas. Ia menyibak selimut dan duduk di atas kasur.
Setelah mengucek mata beberapa kali, ia kembali meraba meja nakas untuk mengambil ponsel.
Di gawai, waktu sudah menunjukkan pukul 02.49. Ia kembali meletakkan ponsel itu di atas nakas.
Cinta menghela nafas sebentar, lalu menoleh ke arah perutnya yang terasa berat karena dililit sesuatu. Ia lalu menoleh ke samping, dan langsung terpampang wajah damai seseorang yang sedang tertidur.
"Ganteng banget sih suami orang," ujar Cinta sambil mengagumi ciptaan Tuhan yang sangat sempurna di matanya. Sungguh! Cinta sangat beruntung karena bisa memiliki salah satu makhluk Tuhan yang luar biasa tampan itu.
Cinta memencet-mencet hidung laki-laki itu, tapi tangannya langsung ditepis.
"Diem, Cinta!" sentak Adan, kesal karena merasa tidurnya sedikit terganggu.
"Cinta pengen nutup hidung Mas, sampe Mas kehabisan nafas," ujar Cinta sambil terkekeh.
Adan membuka matanya, menatap nyalang ke arah istrinya.
"Kenapa gak dicoba ke kamu dulu, nanti kalau berhasil biar tinggal Mas gali kubur kamu," jawab Adan sambil membalikkan tubuhnya, jadi membelakangi Cinta.
"Mana ada suami yang doain istrinya cepat mati! Mau cepat-cepat jadi duda kamu Mas?!"
"Biarin, di komplek ini banyak janda cantik kok," jawab Adan cuek.
Cinta yang kesal langsung menjambak rambut Adan. "Ihhhhh jahat banget sih punya suami!!"
"Aw! Lepas Cinta!" Adan merintih kesakitan. Cinta pun akhirnya melepas jambakan itu.
Adan bangkit dari tidurnya dan duduk menghadap sang istri yang sedang cemberut.
"Mau apa kamu?!" tanya Adan ketus.
"Nyante atuh Mas, nyante!" ujar Cinta sambil tertawa.
"Dasar Aneh. Bentar-bentar cengeng, bentar-bentar ketawa," cibir Adan. Laki-laki itu lalu menggaruk rambutnya dan menoleh ke arah jam yang terpasang di dinding.
"Astagfirullah! Masih jam tiga. Kamu ngap----" Ucapan Adan langsung terhenti saat teringat sesuatu.
Yap! Sekarang Adan tau kenapa istrinya bangun jam segini. Bukan sekali ini terjadi, tapi sudah beberapa hari belakangan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galak Kamu, Mas!
Teen Fiction[FOLLOW PENULISNYA! JIKA SUKA KARYANYA] (COMEDY-ROMANCE) Deket boleh, saling sayang juga boleh. Namun, apa gunanya semua itu jika keduanya tidak memiliki hubungan apapun? Zabdan Faunioo Anindito atau yang sering disapa Adan. Cowok 22 tahun yang memi...