51. Kotor

2.3K 102 0
                                        

Digo membawa Ika yang sudah pingsan masuk ke dalam base camp-nya. Digo membawa Ika ke salah satu kamar, lalu meletakkan Ika di atas tempat tidur yang tersedia di sana.

"Gimana Go?" tanya Adrian salah satu teman Digo.

"Bentar, gue cari hp dia dulu. Terus kita buat Ken ngamuk," ucap Digo beringas. Perlahan ia mencari ponsel Ika di dalam tas kecil itu, dan ia menemukannya.

"Kayaknya bakal lebih bagus kalau kita buat dia berantakan kan?" tanya Digo.

"Dibobol?" tanya Jeje spontan.

"Ogak tolol! Mati beneran kita nanti kalau dia tau ceweknya kena bobol," elak Digo.

"Terus?"

"Ya kita lepasin aja bajunya, tapi jangan di apa-apain," ucap Digo.

"Terserah Lo dah," ucap Jeje bodo amat.

"Oke, oke,"

Perlahan Digo melepaskan tas Ika terlebih dahulu, jantungnya berdebar cepat, lalu melepaskan atasannya, ini pertama kalinya ia membuka pakaian wanita yang sedang dalam keadaan tidak sadar seumur hidupnya.

"Anjay!" umpat Adrian dan Jeje bersamaan setelah Digo berhasil melepaskan atasan Ika, dan hanya menyisakan bra-nya saja.

"Anj*ng! Montok tolol," umpat Digo.

"Atasannya aja bego! Kalap Lo nanti kalau bawahannya juga," ucap Adrian sambil tertawa geli.

"Diem tolol! Gue juga tahu!" umpat Digo. Ia benar-benar menahan mati-matian hasratnya saat melihat tubuh Ika, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya.

"Bangs*t! Mana HP-nya!" Digo segera mengambil ponsel Ika, lalu memotret tubuh setelah naked Ika.

Adrian dan Jeje tertawa keras, menertawakan nasib Digo yang sudah kelimpungan menahan diri saat berdekatan dengan Ika yang terlihat sangat seksi sekarang.

"Kagak ada nomor Ken," ucap Digo mendekati Adrian dan Jeje.

"Ya kalau pacaran nggak pake nama kan biasanya, coba cari chat-chatan terakhir. Atau yang di sematkan gitu," ucap Jeje.

"Yang 'Mine' ini keknya?" ucap Adrian saat melihat kontak teratas.

"Siap!" Digo memencet nama kontak itu, lalu mengirimkan foto Ika tadi kepada kontak itu.

"Beres! Tinggal tunggu orangnya dateng, beres!" ucap Digo.

"Keluar nggak nih?" tanya Adrian sambil menaik-turunkan alisnya.

"Ya keluar lah bego. Nanti tuh cewek juga sadar sendiri," ucap Digo.

"Bentar deh! Ada yang kurang keknya," ucap Jeje misterius.

"Apa?" tanya Adrian dan Digo bersama.

"Kali aja masih segel tuh cewek," ucap Jeje dengan wajah bengisnya.

"Eh iya tolol! Lupa gue,"

.
.
.

Arka memarkirkan mobilnya sembarangan, ia langsung keluar dari mobil menuju bangunan itu.

"Siapa Lo?!" tanya seorang pria yang berjaga di luar tempat itu.

Arka dengan tatapan mautnya hendak berjalan melewati pria itu, tapi ia segera ditahan. Langsung saja, Arka menghajar pria itu beringas. Hanya terlihat kabut amarah dari raut wajahnya. Lalu lama kelamaan beberapa orang datang menyerangnya.

"Lo siapa sih?!" Arka benar-benar tidak mendengarkan semua ucapan mereka. Yang ia tahu hanya ia ingin melihat Ika sekarang, ia sudah tidak peduli dengan yang lainnya.

Airka: My Queen BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang