GAMA [COMPLETED]

26. Jalan-jalan

5 bulan sudah Stela menjadi siswi di SMA Merdeka. Dan seperti biasa Gavin yang mengantar jemput Stela persis seperti ojek online langganan. Semua siswa di sekolah rata rata mengetahui ada hubungan spesial diantara keduanya. Bahkan para guru pun tahu akan hubungan mereka. Tak jarang juga mereka membuat baper para siswa karena kedekatan keduanya. Tatapan iri sering Stela dapatkan dari para siswi yang menyukai Gavin. Banyak yang ingin berada diposisi nya. Karena Gavin merupakan cowok yang paling diincar satu sekolah. Gavin yang memiliki paras tampan dan juga ramah.

Hari ini weekend jadi Gavin ingin mengajak gadisnya untuk pergi. Sudah lama sekali mereka tidak pergi berdua.

Sayang

Yang sibuk nggak

Enggak kok kenapa

Jalan yuk!

Kemana?

Kemana aja yang penting sama kamu

Heleh gombal!

(Gavin terkekeh membaca pesan gadisnya. Pasti disana gadis itu sedang mendelik kesal.)

Ke tempat yang bikin kamu seneng pokoknya

Siap bos
Mandi dulu ya

Iya sayang

Gavin sudah mandi sejak tadi. Hari ini ia memilih berpenampilan santai. Dia memakai kaos warna putih dengan bawahan celana jeans. Tak lupa dengan sepatu sport warna putih. "Mama!" sapanya setelah menuruni tangga dan menemukan Ajeng sedang menyiapkan sarapan.

Ajeng menoleh. "Tumben pagi pagi udah rapi. Mau kemana?" tanyanya.

"Jalan jalan ma" jawab Gavin mengambil nasi goreng.

"Vin!" panggil Indra yang baru saja bergabung di meja makan.

Gavin menoleh sebagai jawaban. "Kamu gak mau belajar ngelola perusahaan?" kata Indra lagi.

"Gavin kan masih sekolah belum juga kuliah"

"Gak papa. Dikit dikit kamu juga harus belajar"

"Iya pa nanti aja itu gampang. Gavin mau nikmatin masa SMA Gavin dulu," kata Gavin tersenyum.

"Gavin udah selesai. Gavin berangkat" lanjut Gavin menyalimi tangan kedua orang tuanya secara bergantian.

Ajeng menatap kepergian Gavin dengan sendu. Indra yang menyadari perubahan wajah sang istri lantas bertanya. "Kenapa ma?" tanyanya.

Ajeng menoleh dan menggeleng. "Gavin sangat mencintai Stela" katanya.

Indra mengangguk. Ia juga melihatnya sendiri. Putra sulungnya itu memang sangat mencintai putri dari Ardi tersebut. Apapun akan putranya lakukan demi melihat kekasihnya bahagia. "Aku takut mas," kata Ajeng begitu lirih seperti terdapat banyak kesedihan disana.

Indra berdiri. Ia merengkuh tubuh rapuh istrinya. "Kita sudah berusaha. Tidak akan terjadi apa apa dengan putra kita" katanya lembut mengusap bahu istrinya yang mulai bergetar.

*****

"Udah siap?" tanya Gavin bangkit dari sofa rumah Stela.

Stela mengangguk. "Udah kok," katanya. "Ehh tunggu!" lanjutnya memegang tangan Gavin yang hendak berjalan.

"Kenapa?"