5. Sebuah Berita

126 17 0
                                    

Gavin memasuki rumahnya dan menemukan adiknya yang sedang bermain di ruang keluarga "Asalamualaikum adik abang!" salam Gavin pada Alexio adiknya. Yang kerap ia panggil dengan Xio

"Waalaikumsalam. Abang kok baru pulang?" tanya Xio

"Iya tadi abang habis dari rumah kak Elvan,"

"Kamu udah ngaji belum?" tanya Gavin mengangkat tubuh Xio ke pangkuan nya.

"Udang abang. Tadi diantar sama di jemput papa," jawab Xio memainkan robot kesayangannya.

Gavin mengangguk. "Terus papa sama mama kemana kok rumah sepi?," tanya Gavin mengendarkan pandangan ke sekitar rumah yang sepi. Memang asisten rumah tangga mereka sedang cuti. Dan Xio dirumah sendiri. Alhasil tadi saat Gavin perjalanan pulang mama nya mengirimkan pesan untuk segera pulang ke rumah.

"Papa mama lagi kondangan. Tadi mau nunggu bang Gavin pulang dulu tapi abang lama," jeda Xio. "Terus daripada kesorean papa mama berangkat dulu. Xio berani dirumah sendiri karna kan bang Gavin bentar lagi pulang" Xio menyengir.

Gavin berdecak. Untung saja di komplek perumahan nya penjagaan nya ketat. Jadi tidak mungkin ada penculik yang masuk. Kan berabe kalo adik kecilnya ini diculik. "Tumben Xio gak diajak?" tanya Gavin lagi.

"Xio diajak gak mau males," jawab Io merengut sebal.

"Kenapa ehm?" kata Gavin terkekeh melihat wajah merengut Io.

"Xio sebel bang! Setiap diajak kondangan tante tante yang disana selalu cubit pipi Xio kan sakit," adu Xio pada Gavin.

Gavin tertawa. "Kamu itu lucu. Jadi tante disana pada gemes sama kamu," kata Gavin mencubit pipi gembil adiknya.

"Tapi kan sakit bang,"

"Masa cowok dicubit aja sakit sih? Nanti kalo diajak kondangan lagi Xio bilang aja gini. Tante Xio lagi sakit gigi jadi jangan dicubit pipinya," kata Gavin tertawa.

"Siap bang!" jawab Xio tertawa. Menaruh tangan dipelipis nya melakukan hormat pada Gavin.

"Yaudah abang ke kamar dulu ya mau mandi. Xio disini dulu. Jangan keluar rumah oke," pesan Gavin menurunkan Xio dari pangkuannya. Xio mengangguk patuh.

Gavin memasuki kamarnya. Ia langsung ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Gavin terlihat lebih segar setelah mandi. Dia berdiri didepan lemari untuk mengambil pakaian nya. Gavin memilih memakai kaos hitam dengan bawahan celana jeans pendek selutut.

TING!

Notifikasi di ponselnya berbunyi. Membuat Gavin segera mengambil ponsel yang terletak diatas nakas.

Rizal
Vin gue tunggu lo di cafe Cendana jam 7
Penting

Gavin mengerutkan keningnya bingung. Tidak biasanya Rizal mengajaknya bertemu secara mendadak seperti ini. Karena jika ada yang penting Rizal akan pergi ke rumah Gavin langsung. Disaat Gavin sibuk dengan pikiran nya. Suara notifikasi ponsel mengagetkan Gavin.

Rizal
Tentang Stela

*****

Gavin mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru cafe. Mencari seseorang yang tadi mengirimkan ia pesan. Lambaian tangan dari orang tersebut membuat Gavin melangkah menghampirinya. Satu tangannya menggandeng seorang anak kecil laki laki berumur 3 tahun.

"Zal!" sapa Gavin pada Rizal. Gavin menarik kursi untuk Xio dan satu kursi lagi untuk dia sendiri.

"Hei Vin. Ini adik lo ya Alexio?" tanya Rizal menatap Xio.

GAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang