13. Pikiran

87 12 0
                                    

Hari kedua di Bali.

Gavin menguap lebar sambil meregangkan otot ototnya. Ia melihat jam yang menggantung di dinding masih pukul 6. Teman temannya pun masih tidur dengan tidak elitnya. Elvan yang kepala nya berada di bokong Angga dengan satu kaki yang berada diatas kaki Gavin. Dan Wahyu salah satu temannya malah tertidur tepat didepan pintu kamar mandi sambil meringkuk. Bagaimana ceritanya ia bisa sampai kesana. Gavin benar benar heran. Angga sendiri tidur tengkurap dengan mulut yang terbuka. Gavin sendiri yang posisi tidurnya masih waras.

Gavin berniat menjahili teman temannya. Ia segera mengambil sebungkus permen dimeja sebelahnya lalu memasukkannya ke mulut Angga. Membuat Angga terbatuk yang akhirnya juga membangunkan Elvan. Tetapi kepala Elvan malah terantuk asbak yang dipegang Gavin diatas kepalanya. Gavin lantas tertawa.

"Sialan!"

"Doh kepala gue!"

Wahyu pun kaget mendengarkan teriakan Elvan dan Angga. Tapi naas kepalanya malah terjedot tembok yang berada didepannya. Gavin makin mengeraskan tawanya melihat itu semua. Rencananya berhasil.

Wahyu yang tersadar ia sedang berada dimana langsung terbangun duduk. "Gue ngapain tidur disini anjir," teriaknya histeris.

"Guling guling kesana kali lo" jawab Gavin yang masih tertawa.

"Punya temen gak ada otak" umpat Elvan sambil menoyor kepala Gavin berulang kali membuatnya mengaduh kesakitan.

"Kepala gue yaaloh aduh aduh. Van elah entar gue hilang ingatan gimana" kata Gavin kesakitan menghindari serangan Elvan.

"Lo gak ngotak"

"Lagian kebo semua," kata Gavin terkekeh. "Dah ah gue duluan yang mandi," lanjutnya lalu berjalan kearah kamar mandi.

"Woy Vin lo terakhir. Lo kalo mandi lama!" teriak Angga.

Dut pret brut

"Bangke musnah aja lo" teriak Wahyu yang masih berada di depan kamar mandi.

"Sialan!"

"Setan!"

Gavin kentut dengan begitu keras menghasilkan bau yang meracuni mereka terutama Wahyu. Didalam kamar mandi Gavin tertawa dengan begitu keras. Pagi yang indah pikirnya.

Gavin berhasil keluar dari kamar hotel setelah mendapat amukan dari ketiga temannya. Dia benar benar dihajar habis habisan. Dari mulai dijambak, dilempari bantal, diguyur dengan air padahal dia sudah siap dengan pakaian nya, disuruh mencium ketiak Wahyu yang baunya nauzubillah, bahkan ia hampir saja dilempar ketiganya dari lantai 5 tempat kamar mereka.

*****

Hari ini sekolah nya mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Bali. Disana mereka bebas melakukan apa saja seperti berfoto bahkan menggoda bule yang sedang berjemur di pantai. Ya itulah Elvan. Jiwa fakboy nya membara bule pun ia goda.

"Vin!"

Gavin pun menoleh pada suara yang memanggilnya. "Siapa?" tanyanya.

"Disa ips 3"

"Ngapain? Kita kenal?"

Disa tersenyum kecil. "Enggak sih. Tapi boleh minta foto bareng?" tanya Disa menyodorkan ponselnya.

"Gue bukan artis" ketus Gavin.

Disa jengkel mendengar penolakan Gavin secara tidak langsung. Tetapi dia harus bisa mendapatkan foto bersama Gavin. "Boleh ya satu aja,"

"Enggak!"

"Kenapa Vin?" tanya Elvan yang baru saja datang.

"Minta foto bareng,"

GAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang