Ujian kenaikan kelas telah selesai dilaksanakan seminggu yang lalu. Kini waktunya untuk pengambilan raport. Gavin sendiri sedang bersiap siap untuk mengantarkan mamanya ke sekolah guna mengambil raport dirinya.
"Vin! Udah siap belum?" teriak Ajeng dari bawah.
"Bentar lagi mah," sahut Gavin berteriak.
"Mama berangkat sendiri aja. Kamu lama!"
Gavin tergesa gesa menuruni tangga. Ia melihat Ajeng yang sudah berkacak pinggang menahan kesal.
"Lama banget sih Vin,"
"Ehee bentar doang ma. Tinggal sisiran aja tadi," jawab Gavin nyengir.
"Ayo berangkat udah siang ini" kata Ajeng.
Sesampainya disekolah Gavin bertemu Elvan yang sedang mengantarkan mamanya juga.
"Vin kerumah Angga yok gangguin dia tidur," ajak Elvan. "Jam segini masih molor anaknya" lanjutnya."Kuy lah. Kapan lagi bisa jailin Angga" Gavin terkekeh.
"Lo pergi aja dulu. Gue mau ke supermarket beli camilan buat adek gue!" kata Gavin segera memasuki mobilnya.
Gavin memang sengaja pergi ke supermarket yang ada di depan sekolah Stela. Ia membeli beberapa camilan untuk adiknya dan juga 2 botol minuman dingin. Gavin membuka pintu mobilnya memasukkan belanjaan ke jok belakang. Saat Gavin ingin menutup pintu. Tidak sengaja netranya melihat Stela yang berdiri didekat pos satpam sambil menunduk memainkan ponselnya. Gavin pun menyeberang jalan untuk menghampiri Stela.
"Nih minum!" kata Gavin menyodorkan minuman pada Stela.
Stela tersentak kaget. "Loh kakak lagi,"
Gavin tersenyum. "Gak diambil nih," kata Gavin menggoyangkan minuman yang ada di tangannya.
"Ehhh makasih kak," Stela mengambil minuman di tangan Gavin dan meneguknya dengan cepat hingga tersisa setengah. Hal itu membuat Gavin terkekeh geli.
"Kamu kehausan apa gimana? Minumnya cepet banget,"
"Habisnya panas kak jadi haus," jawab Stela nyengir.
Gavin hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu. "Oh ya kita belum kenalan. Nama kakak Gavin Marcelino," kata Gavin mengulurkan tangannya.
"Auristela Allisya. Panggil aja Stela" balas Stela menyambut uluran tangan Gavin.
"Kamu ngapain disini? Tumben jam segini udah pulang?" tanya Gavin melirik gerbang sekolah Stela.
"Iya kak. Hari ini pulang awal karena besok mau pengambilan raport,"
Gavin ber oh ria. "Terus sekarang mau kemana. Mau pulang kan. Kakak anterin pulang yuk!" tawar Gavin.
"Kita baru kenal. Kakak gak ada niat buat culik aku kan" tuduh Stela.
Gavin tertawa keras. "Masih lucu aja ini anak" batinnya.
"Ihhhh kakak kok ngetawain aku sih" kesal Stela menghentakkan kakinya ke tanah.
"Kamu lucu. Mana ada penculik yang ganteng kayak kakak gini," kata Gavin narsis.
"Pede banget" cibir Stela.
"Tapi bener kan kalo kakak ganteng?" tanya Gavin menaik turunkan alisnya mencoba menggoda Stela.
"Gak!" katanya galak.
"Makasih atas pujiannya" kata Gavin tak nyambung. Ia terkekeh geli.
Stela mendelik kesal. 'Gak jelas'
Gavin tertawa. Ia senang melihat wajah kesal Stela. Baginya itu sangat lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMA [COMPLETED]
Teen FictionThe Last Love ganti judul "GAMA" Gavin Marcelino yang diam diam mengagumi seorang gadis dari jauh. Hanya berawal dari pertemuan tak terduga langsung membuat dirinya suka. Ralat bukan suka melainkan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan disinilah p...