14. Amarah Gavin

77 12 0
                                    

Gavin melajukan mobilnya dengan cepat tak tahu arah. Ia memukul stir mobil keras. "Arghhh sialan!" umpatnya.

Gavin menghentikan mobilnya tepat di depan supermarket. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar. "Lah ini kan sekolah nya Stela," katanya. "Ngapain gue kesini" lanjut Gavin.

Gavin menoleh kearah kanan. Netranya tak sengaja menatap seorang gadis yang berdiri disana. Dia Stela. Senyum dibibir Gavin pun terbit. Kekesalan yang ada di hatinya meluap begitu saja hanya karena melihat wajah Stela. Gavin beranjak turun lalu menghampirinya diseberang sana.

"Hei,"

"Ehhh," kata Stela kaget mendongakkan kepalanya kearah Gavin. Karena sedari tadi ia sibuk dengan ponsel nya.

Gavin terkekeh. "Ngagetin aja" kata Stela.

"Ngapain ehm?"

"Mau pulang"

"Kakak anterin pulang yuk!"

"Gak ngrepotin kakak?" tanya Stela ragu.

"Enggak kok. Yuk!" ajak Gavin menggandeng pelan tangan Stela. "Ehh kak" kata Stela kaget.

"Eheee maaf kebablasan" kata Gavin nyengir.

Stela tersenyum. Mereka segera menyeberangi jalan dan masuk kedalam mobil Gavin. Didalam mobil suasana hening. Gavin berdeham pelan. Ia tiba tiba gugup berada didekat Stela seperti ini. Apalagi ini pertama kalinya mereka satu mobil.

"La!"

Stela menoleh polos. "Iya kak?"

'Duh cantiknya' batin Gavin.

"Yang di kantor satpol PP itu abang kamu?"

Stela mengangguk. "Iya kak. Namanya bang Arsen,"

"Terus yang biasanya pulang bareng sama kamu itu siapa?"

"Itu Dion kak temen aku,"

Gavin ber oh ria. Ia melirik kearah jok belakang. Tangannya mengambil sebuah paper bag warna biru dan menyodorkan nya kepada Stela.

"Buat kamu. Oleh oleh dari Bali"

Stela mengambil paper bag tersebut. "Makasih kak. Tapi gak usah repot repot juga loh" katanya tersenyum.

"Enggak kok. Semoga kamu suka," kata Gavin menatap Stela.

"Suka atuh" kata Stela cepat. "Ternyata kakak masih inget sama aku. Padahal kita udah lama gak ketemu" lanjutnya.

"Masih lah. Siapa yang gak inget sama gadis lucu kayak kamu," ungkap Gavin terkekeh.

"Kak Gavin ihhh," kata Stela menunduk malu.

"Tuh tuh lucu kalo lagi salting," goda Gavin.

"Kak!" rengek Stela lucu.

Gavin tertawa. Sudah lama ia tak mendengar suara dari gadis ini. Ia sedikit lupa akan masalahnya dengan Rista. Berada didekat Stela membuat perasaannya menghangat. "Kakak laper. Temenin makan ya?" tanya Gavin.

"Ehm boleh deh aku juga laper hehe," jawab Stela nyengir menatap Gavin.

"Dasar!" kata Gavin mengacak pelan rambut Stela dengan tangan kirinya.

*****

Gavin berjalan memasuki sebuah cafe diikuti Stela dibelakangnya. Ia lantas menarik tangan Stela agar berjalan disampingnya. "Jalan tuh disini," katanya.

Stela hanya terkekeh. "Kayak lagi ngajak bocil makan ya kalo jalan sebelahan sama kakak gini"

"Cewek gue lebih bocil" batin Gavin.

GAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang