35. Pergi

57 8 1
                                    

Now playing

🎼 Hingga Akhir Waktu-Tami Aulia(cover) 🎧

Aku saranin baca part ini sambil dengerin lagu diatas ya. Supaya feel nya lebih dapet.


*****

Seminggu setelah kepulangan Gavin dari rumah sakit. Pemuda itu berdiam diri di depan jendela kamarnya. Sebentar lagi ia tak akan melihat kota ini lagi. Ia akan meninggalkan semuanya. Memulai kehidupan dari awal yang entah dimulai atau malah berakhir. Ia menghela nafas lelah. Ia harus bertemu seseorang hari ini.

"Bang!" panggil Ajeng. Gavin menoleh dan tersenyum tipis.

"Kapan kamu temuin dia?"

"Hari ini. Abang jalan sekarang ma."

Ajeng mengelus rambut putra sulungnya dengan sayang. Beliau tersenyum lembut. "Apapun keputusan kamu mama pasti dukung," katanya.

Gavin duduk dihalte sembari memainkan ponselnya. Ia melihat foto potret seorang gadis yang tersenyum sangat manis menatap kamera. Dia gadisnya. Gadis yang akan terus ia cintai sampai nanti. Bis berhenti di depannya lantas ia segera menaiki bis tersebut guna pergi ke tempat tujuannya.

"Asalamualaikum,"

"Waalaikumsalam," kata Arini. "Gavin! Alhamdulillah nak kamu baik baik aja." lanjutnya memeluk Gavin dengan sayang.

"Gavin gak papa bunda kan Gavin kuat," balas Gavin terkekeh.

"Kapan kamu pulang kok gak ngabarin?" tanya Arini sambil berjalan mengajak Gavin memasuki rumah.

"Kemarin lusa bunda." jawab Gavin yang duduk di sofa ruang tamu diikuti Arini disampingnya.

"Terakhir bunda kesana kamu belum sadar. Papa mama kamu juga gak ngabarin bunda kalau kamu sadar."

"Sengaja bun Gavin yang suruh. Mau buat kejutan untuk Stela," kata Gavin cengengesan.

Arini tersenyum lembut. Beliau mengelus rambut Gavin pelan. Pemuda didepannya ini adalah cinta putrinya. Beliau tak menyangka jika ternyata Gavin memiliki penyakit yang begitu parah. Beliau juga takut bagaimana jika pemuda ini akan meninggalkan putrinya nanti. "Jangan tinggalin Stela ya Vin!" pintanya.

"Gavin usahain bunda," balas Gavin tersenyum.

"Mau ketemu Stela?"

Gavin mengganguk. "Tapi Gavin mau bicara sama ayah dulu. Ayah ada kan bun?" tanyanya.

"Kebetulan hari ini ayah gak kerja. Kamu langsung ke ruang kerjanya aja ya. Bunda bawain minum sama camilan kesana,"

Gavin berjalan menuju ruang kerja Ardi yang berada di samping ruang tamu. "Permisi ayah," kata Gavin membuka pintu sedikit.

"Gavin! Masuk Vin!" perintah Ardi menutup berkas yang sedang dipelajarinya.

"Kapan kamu pulang?"

"Kemarin lusa yah,"

"Keadaan kamu sekarang bagaimana?"

GAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang