"Hai,"
"Tumben nyamperin ke kelas duluan" kata Gavin mengelus puncak kepala gadisnya yang duduk di bangku depan kelasnya.
"Takut kamu ilang lagi" kata Stela serius mendongak menatap Gavin.
Gavin terkekeh. "Emang aku anak kecil apa" katanya.
"Ehm takut aja"
"Gak akan sayang"
"Jalan yuk!" kata Stela menggaet lengan kiri Gavin dan mengajaknya menuju parkiran.
"Bawa mobil kan?"
"Kok tau?"
"Kan tadi liat diparkiran"
"Berangkat jam berapa tadi? Aku tungguin dari pagi gak dateng dateng"
"Telat ehee" kata Stela nyengir.
Gavin mengacak gemas rambut gadisnya. Sudah lama sekali ia tak bertemu dengannya rasanya benar benar rindu. "Silahkan tuan putri" katanya membukakan pintu mobil untuk Stela.
"Terimakasih pangeran" kata Stela sambil mengangkat rok nya sedikit lalu membungkukkan badan seperti seorang putri. Setelah itu keduanya tertawa karna tingkah Stela barusan.
"Mau kemana?"
"Ehm kedai ice cream?"
Gavin tersenyum. "Boleh"
"Yang dideket taman Merpati ya"
"Iya sayang"
*****
"Ice cream rolls matcha satu coklat gelato satu sama vanila satu" pesan Stela. "Kamu mau apa?" lanjutnya bertanya pada Gavin.
"Lah itu bukannya sama aku juga ya"
"Enggak lah. Kamu pesen sendiri"
"Dasar!" kata Gavin terkekeh. "Coklat satu" pesannya.
Pesanan keduanya datang. Stela segera melahap ice cream pesanannya dengan lahap. Sampai mulutnya belepotan penuh dengan ice cream.
"Makannya pelan pelan sayang" kata Gavin tersenyum. Ia menyeka sisa ice cream dibibir gadisnya dengan ibu jarinya lalu menjilat ice cream tersebut.
"Kok dijilat sih"
"Mubazir kan"
"Kamu gak jijik? Itu kan bekas aku"
"Ngapain jijik enggak lah. Malah aku seneng"
"Kenapa?"
"Sini aku bisikin" kata Gavin menyuruh Stela agar mendekat padanya.
Stela menuruti permintaan Gavin. Ia mencondongkan wajahnya ke hadapan Gavin. Lalu pemuda itu berkata sangat pelan padanya. "Sama aja ciuman sama kamu" katanya.
Blush. Pipi Stela merona. Segera saja ia memundurkan wajahnya dan memasang wajah kesal. "Gombal" katanya.
Gavin tertawa keras. "Blushing ciye" ledeknya.
"Ihh enggak ya"
"Halah"
"Gavin ihhh! Cubit nih ya" kata Stela bersiap memberi cubitan mautnya pada kekasih nya itu.
"Ampun yang" kata Gavin terkekeh.
Stela melanjutkan kegiatan memakan ice creamnya. Tetapi tiba tiba ia teringat sesuatu. "Yang," panggilnya.
Gavin mengangkat satu alisnya sebagai jawaban. Sendok ice cream masih berada di dalam mulut pemuda itu. "2 minggu ini kamu kemana?" tanya Stela.
Gavin menurunkan sendoknya. "Ke Jakarta" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMA [COMPLETED]
Teen FictionThe Last Love ganti judul "GAMA" Gavin Marcelino yang diam diam mengagumi seorang gadis dari jauh. Hanya berawal dari pertemuan tak terduga langsung membuat dirinya suka. Ralat bukan suka melainkan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan disinilah p...