2. Pinggir Jalan

138 24 0
                                    

Pukul 7 pagi Gavin sudah siap dengan pakaian nya. Dia berdiri didepan cermin dan menyisir rambut menatanya sedemikian rupa. Gavin melirik sekilas jam tangan yang ada di pergelangan tangannya. Lalu bergegas turun kebawah untuk sarapan.

"Pagi tante," sapa Gavin pada tante Ira mamanya Rizal. Ya, Gavin semalam menginap dirumah Rizal.

"Eh Gavin. Udah bangun? Ayo sarapan dulu," kata tante Ira menyiapkan sarapan untuk Gavin.

"Iya tan. Rizal belum bangun ya?,"

"Gak tau. Palingan juga masih molor. Kamu sarapan aja dulu. Biar tante yang bangunin Rizal" tante Ira beranjak dari meja makan untuk membangunkan Rizal. Meninggalkan Gavin sendiri.

"Siap tan," jawab Gavin terkekeh.

Gavin menoleh saat mendengar suara grasak grusuk dari tangga. Rizal turun dengan malas dan hampir terpeleset di undakan tangga terakhir. Hal itu sontak membuat Gavin menertawakannya.

"Mampus! Kenapa gak jatuh sekalian" kata Gavin yang masih tertawa.

"Sialan lo," Rizal menjitak kepala Gavin lumayan keras membuat si empunya kepala mengaduh kesakitan.

"Aduh, sakit anjir," Gavin membalasnya melempar sendok kearah Rizal yang malah ditangkap Rizal dengan baik. Alhasil Rizal mengejek Gavin dengan muka yang dijelek jelekan membuat Gavin mendengus sebal.

"Udah udah sarapan dulu," lerai tante Ira tertawa kecil.

Mereka sarapan dengan tenang. Selesai sarapan Gavin berpamitan kepada tante Ira untuk pulang kerumah. Tante Ira dan Rizal mengantarkan Gavin sampai ke pintu depan.

"Gavin pulang dulu ya tan. Assalamualaikum" kata Gavin menyalimi tangan tante Ira.

"Waalaikumsalam. Hati hati dijalan ya. Jangan sungkan untuk mampir kesini lagi," jawab tante Ira

"Hehe iya tan. Zal gua balik dulu ya!" Gavin melakukan tos ala laki laki pada Rizal. "Hati hati bro!"

Gavin memasuki mobilnya dan mengklakson sebentar sebagai tanda dia pamit. Lalu melajukan mobil meninggalkan pekarangan rumah Rizal.

*****

Suasana yang masih pagi. Membuat jalanan begitu padat. Karena banyak orang berlalu lalang untuk beraktivitas. Seperti berangkat ke kantor atau pun ke sekolah. Gavin sendiri hari ini sedang libur. Sebagai informasi sekolah Gavin menerapkan sistem 5 hari masuk. Dan hari ini sabtu jadi Gavin tidak menginjakkan kaki ke sekolah.

Sembari menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Gavin menolehkan kepalanya kekiri. Netranya tak sengaja menangkap  seorang gadis berpakaian SMP yang sedang berdiri dipinggir jalan. Gadis itu mendumel kesal  melihat ponselnya. Terkadang juga ia menghentakkan kakinya ketanah sebagai ungkapan rasa kesalnya. Gavin mengecek jam tangannya 'pukul 8' dan melirik gadis itu.

"Sedang apa dia disini?" tanya Gavin pada dirinya sendiri. "Kesiangan mungkin," lanjutnya

Gavin menghentikan mobilnya tepat di hadapan gadis itu. Lalu membuka kaca mobil membuat dia bisa melihat dengan jelas wajahnya.

"Lagi ngapain?" tanya Gavin.

Gadis itu menolehkan kepala nya kekanan dan kekiri lalu mengernyit bingung. "Kakak ngomong sama aku?" tanyanya balik.

Gavin terkekeh geli "Iya. Kamu lagi ngapain disitu,"

Mulutnya membentuk bulatan O dan dia mengangguk "Nunggu ojol,"

"Jam segini nunggu ojol emangnya gak telat kalau berangkat sekolah?" tanya Gavin lagi.

"Ya telat lah!" sahut gadis itu ngegas. Membuat Gavin tertawa geli.

GAMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang