Gavin yang sedang duduk dikantin sambil menunduk memainkan ponselnya terlonjak kaget karena sebuah tepukan keras dibahunya. "Anjir!" umpatnya.
"Ngapain lo,"
Elvan terkekeh. "Sans elah!" katanya yang baru saja bergabung dengan Gavin dan Angga.
"Puncak yok!" kata Elvan lagi.
"Gas lah kuy!" kata Angga semangat. "Lusa udah mulai liburan kan?" lanjutnya.
"Puncak?" tanya Gavin menaikkan satu alisnya.
"Hooh. Suntuk bet otak gue gila!"
"Halah suntuk ngapain lo. Ujian aja nyontek Gavin mulu" ledek Angga.
"Lah si goblok suka gak ngaca!" balas Elvan tak mau kalah.
"Orang goblok lagi adu bacot!" kata Gavin lempeng.
Angga tertawa keras. Membuat Gavin dan Elvan mengernyitkan keningnya bingung. Tak sadarkah Angga bahwa Gavin secara tidak langsung mengaitanya juga.
"Lah berarti gue juga dong" kata Angga yang baru saja sadar. "Anjir!" umpatnya.
"Fiks! Murni goblok dari lahir. Kayak susu murni nasional"
"Bangsat!"
"Dih Angga mulai kasar," kata Elvan lebay sambil mencolek lengan Angga genit.
"Jijik bego!" kata Angga bergidik ngeri. Ia menjauh dari jangkauan Elvan. Takut jika Elvan benar benar belok.
"Mau kemana sih Angga,"
"Angga tayang sini dong uuuuuu" kata Elvan dengan bibir dimaju majukan hendak mencium Angga.
"Anjir! Komuk lo Van. Jijik gue sumpah"
"Angga!" panggil Elvan manja hendak menghampiri Angga.
"Jauh jauh lo anjir. Mau gue gampar lo hah" kesal Angga mengambil gelas diatas meja. Benar benar takut dengan tingkah Elvan.
Gavin dan Elvan tertawa keras. Saat ini wajah Angga benar benar lucu bagi mereka. Wajahnya sampai memerah. Apalagi Elvan yang tertawa sampai memukul meja kantin membuat beberapa siswa yang berada disana menatap kearah ketiganya.
"Udah woe elah!" kata Gavin memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa.
"Jadi gimana nih gimana?" tanya Elvan yang sudah berhasil meredakan tawanya. Meskipun bibirnya masih berkedut ingin tertawa lagi.
"Nanti gue ajak cewek gue," kata Elvan lagi sambil menaikkan kedua alisnya tengil.
"Emang lo punya cewek?" tanya Angga.
"Punya dong! Ini nih Elvan" balas Elvan sambil menepuk dada bangga.
"Kasian gue sama cewek yang mau sama lo. Pasti tu cewek harus sabar tiap hari ngadepin sikap lo yang nauzubillah ini"
"Punya masalah apa sih Ngga sama gue"
Angga menggeleng. "Otak lo cuma setengah soalnya" katanya.
"Mau gelut dimana hah. Gue jabanin dah lo!"
"Gue lari!"
"Gak nyambung goblok!" kesal Angga menjitak kepala Elvan.
"Kalo lo Vin gimana? Mau ngajak Stela juga?" tanya Angga pada Gavin tidak memperdulikan Elvan yang misuh misuh karena dijitak olehnya.
Gavin mengangguk. "Mana bisa gue jauh jauh dari dia bahkan sampek berhari hari. Bisa mati gue kalo gak dinenenin Stela" katanya.
"Nenen?" beo Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMA [COMPLETED]
Teen FictionThe Last Love ganti judul "GAMA" Gavin Marcelino yang diam diam mengagumi seorang gadis dari jauh. Hanya berawal dari pertemuan tak terduga langsung membuat dirinya suka. Ralat bukan suka melainkan jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan disinilah p...