Happy Reading!
•
•
•
' Bolehkah aku terlalu bahagia dengan rasa baru yang hadir menyelinap hatiku hingga aku tidak ingin mengingat bahwa aku raga yang membuat ragu?"
~ Tara Aponi Beatrice."Kalian ini memberikan sambutan selamat datang yang bagus sekali. Kenalkan dia Tara. Nama lengkapnya kalian bisa lihat sendiri di name tag-nya. Murid baru di kelas 11 IPA 2. Dan dia juga sepupuku."
"Hah? Sepupu?!!" Teriak mereka yang menyimak baik-baik pernyataan Jodhi.
Kedua bola mata Tara hampir meloloskan diri dari rongga saking lebarnya membelalak. Keajaiban atau kutukan apa yang sedang melandanya hingga ia bisa menjadi sepupu dadakan pemuda yang baru saja ia kenal?
Belum sempat bibir tipis itu angkat protes dengan pernyataan Jodhi, pemuda disampingnya mencekal tangannya lebih kuat. Protesan yang lenyap bersama dengan fokusnya pada tengah Jodhi yang terasa hangat.
"Iya, dia sepupuku. Ada masalah?" Jodhi merangkul pundak Tara layaknya mereka dua orang yang telah lama akrab. Pandangan matanya membalas tatapan bingung Tara dengan isyarat mempercayakan semuanya pada pemuda itu.
"Aku malah belum bisa menyangkanya." Pemuda pertama yang menghampiri mereka berdecak memperhatikan Tara dari atas sampai bawah dengan seksama.
"Kau juga tidak bisa menyangkal bahwa itu faktanya, 'kan?" Jodhi menarik tangannya dari pundak Tara berganti dengan melipatnya di depan dada.
"Setahuku produk keluarga Prawira unggul semua, kecuali Jodhi." Siswa itu menggaruk kepalanya menandakan kehabisan pikir. Tara menunduk sedih mendengar perkataan itu. Secara tidak langsung itu menunjukkan bahwa Tara tidak pantas menjadi sepupu Jodhi. Pada faktanya memang dia bukan siapa-siapa untuk Jodhi yang baru saja ia temui pagi tadi.
"Aisshhhh, sialan kau, Candra." Jodhi berlagak seolah-olah akan memukul kepala pemuda yang lebih tinggi dari dirinya itu.
"Kenalkan namaku Candra. Selamat datang di sekolah kami." Pemuda tinggi bernama Candra itu mengajukan tangannya dihadapan Tara yang menatapnya ragu.
Tanpa Candra mengucapkan namanya pun dia sudah tahu nama pemuda itu dari name tag seragamnya yang menampilkan deretan namanya. Candra Prayoga.
Tara beralih menatap sebentar untuk meminta pendapat dari Jodhi, pemuda itu tersenyum lalu mengangguk kecil yang menandakan bahwa Tara akan baik-baik saja bersalaman dengan Candra.
Tara menyambut jabatan tangan Candra dengan hati-hati.
"Tara," ucapnya menyebutkan nama.
"Kau pemalu seperti Jodhi rupanya," ujar Candra yang tersenyum tipis sembari menarik tangannya kembali.
"Aku itu kalem bukannya pemalu, Capung!" Bantah Jodhi tidak terima.
Candra memberikan senyum miringnya kemudian mundur. Setelah kemunduran Candra, seorang siswa berambut koma dengan telinganya yang lebar maju. Tangannya terulur mengajak Tara kenalan.
"Aku Bondan-"
"Acara kenalannya nanti saja di kelas. Bisa berakhir di lapangan dua jam kalian kalau Bu Suriyah yang masuk duluan."
Jodhi memotong ucapan pemuda bernama Bondan Prasetyo Nugroho sekaligus menghentikan gerakan tangan Tara yang ingin menyatukan jabatan.
Tangan gadis itu kembali ditarik menjauh meninggalkan kerumunan para siswa yang akrab dengan Jodhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tubby, I Love You! (Selesai)
Teen Fiction"Jikalau tubuh yang terlihat jauh dari kata sempurna, maka hati yang ku rasa sangat dekat dengan kata luar biasa." -Jodhi Saga Ginanjar Prawira. "Tidak ada yang bisa aku sombongkan, tetapi tidak semua harus aku sesalkan." - Tara Aponi Beatrice * * *...