[12] meet again

294 48 2
                                    

"Apa semuanya sudah beres?" tanya Yunho pada seketarisnya.

"Sudah pak. Semua berkas sudah saya pindahkan keruangan bapak, besok bisa langsung bapak cek. Apa ada hal lain yang bisa saya bantu pak," jawab seketaris sopan.

"Tidak ada.  Sekarang kamu boleh pulang."

"Baik. Terima kasih pak," sebelum pergi, seketaris tersebut membungkukkan tubuhnya.

Yunho berjalan keluar gedung menuju mobilnya dan melajukan kendaran tersebut. Saat dipersimpangan jalan, mobilnya kembali berhenti karna rambu lalu lintas yang berubah warna merah. Selagi menunggu, ia melihat-lihat ke luar jendela dengan bersiul kecil.
Ketika Yunho ingin melihat kembali rambu lalu lintas, tanpa sengaja netranya menangkap sosok yang sudah lama ia cari. Yunho membeku seketika dan melebarkan bola matanya.
Wanita itu berjalan menyebrangi Zebra cross. Tanpa berpikir panjang, Yunho langsung keluar dan berlari untuk menghampiri wanita itu. Namun, tiba-tiba terdengar nyaring suara klakson dari kebdaraan yang lain. Mau tidak mau, Yunho kembali masuk kedalam mobilnya dengan perasaan kesal.

Yunho memarkirkan mobilnya tepat didepan rumah sakit 'Haneul.' Seingatnya dulu wanita itu berprofesi sebagai dokter spesialis bedah. Pikirnya, mungkin saja dia berkerja disana. Karna hanya rumah sakit Haneul lah yang terdekat dari lokasi ia melihat wanita itu.
Kurang lebih 10 menit Yunho menunggu didalam mobil, akhirnya wanita yang ia tunggu benar -benar muncul. Tidak ingin kehilangan jejak lagi, Yunho langsung keluar dan menghentikan langkah wanita tersebut.

"Seohyun!" panggil Yunho. Wanita itu lantas berbalik. Ekspresinya sama hal dengan Yunho saat pertama melihatnya.

_____

Disinilah mereka berada, di kantin rumah sakit. Seohyun sendiri sudah menceritakan yang terjadi dikehidupannya setelah kepergian sang suami serta anaknya. Tidak lupa juga is menceritakan bagaimana kabar anak laki-lakinya yang sudah lama tak kunjung sadar, setelah peristiwa naas itu.

"Sekarang kau tinggal dimana?" tanya Yunho.

"Gak jauh dari sini. Mungkin lebih tepatnya rumah itu cuma sebagai tempat penampungan barang aja, haha.

"Kenapa?"

"Ya karna aku selalu tidur dirumah sakit."

"Udah berapa lama kamu tinggal lagi di Korea?"

"Sekitar 2 bulan mungkin."

"Kenapa gak pernah ngabarin kami sama sekali?"

"Soal itu... aku minta maaf mas. Bukan maksud aku buat kalian khawatir, aku cuma gak mau ngerepotin kalian aja. Lagi pula aku gak mau berurusan lagi dengan adik perempuan mas."

"Perlu kamu tau. Kedaan dia yang sekarang jauh lebih buruk."

"Maksud mas?"

"Clora dirawat di rumah sakit jiwa," Seohyun langsung membekap mulutnya karna terkejut. Pikirnya bagaimana bisa Clora menjadi gila? Tunggu, bukankah Clora itu Psikopat? Dia memang sudah gila dari dulu. Berbuat sesukanya tanpa perdulikan keselamatan orang lain.

"Setiap aku kesana, dia terus menyebut nama kamu. Aku rasa dia mau ketemu sama kamu, atau dia mau minta maaf."

"Tapi... aku belum siap untuk ketemu sama dia. Maafin aku mas," jawab Seohyun.

"Iya aku ngerti kok. Bahkan aku yang kakaknya pun masih sulit untuk maafin dia."
Seohyun menunduk merasa bersalah karna menolak.

"Seohyun," panggil Yunho membuat Seohyun kembali menatapnya.

"Sebenarnya ada hal yang ingin aku sampaikan dari dulu," Seohyun hanya memasang ekspresi bertanya.

"Eunbi sebenarnya_"

SEARCH [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang