[45] ?

208 26 3
                                    


"Tolong bilang sama papa kalau aku mau nunda keberangkatan aku ke Jepang selama satu bulan ini." Ucap Hana pada orang kepercayaan papa nya.

"Tapi nona__"

"Aku gak mau tahu! Pokoknya dalam waktu satu bulan aku masih mau tetap di Korea!"

"Nona. Tuan bilang ini adalah perintah, dan dia gak terima penolakan. Setelah sidang keputusan, saya sendiri yang akan memastikan nona sampai di Jepang"

Hana melempar tatapan tajamnya pada pria dia hadapannya.

Tiba-tiba pria itu berjalan mendekat dan menyodorkan sebuah amplop coklat yang enggan diterima oleh Hana.

Karna merasa diabaikan, ditaruhnya amplop tersebut di atas meja kaca.
"Tadi tuan ada menitipkan itu pada saya untuk diberikan pada nona. Semoga setelah ini nona dapat nengambil keputusan yang tepat. Dan satu lagi. Setelah semua tugas saya selesai, saya juga akan kembali ke negara asal saya. Kalau nona mau, saya tidak keberatan jika nona ikut bersama saya. Saya pamit."

Selepas kepergiannya, Hana sedikit menolehkan kepalanya untuk menatap amplop coklat di atas meja.
Tanpa diminta, tiba-tiba saja air matanya keluar.
Ada rasa tidak rela ketika mendengar kata terakhir pria itu.
Selama 10 tahun Hana selalu bersama dengan pak Wan, begitu banyak sekali moment bersamanya. Dari dulu hingga sekarang hanya pak Wan lah yang selalu menemaninya dikala dirinya membutuhkan sosok ayah.
Jika dipikir-pikir pun, Hana lebih banyak menghabiskan waktu bersama pak Wan dibandingkan oleh papa nya sendiri. Walau pak Wan sedikit menyebalkan dan suka melarang ini dan itu, tetap saja pak Wan yang jadi nomor satu yang selalu siap siaga adadidekatnya.

Bisa dikatakan Hana adalah golongan anak yang kurang kasih sayang dari kedua orang tua. Dari umur bayi 1 bulan Hana sudah lebih dulu ditinggalkan oleh mama nya. Saat mama nya selesai melahirkan, tiba-tiba saja kondisi kesehatannya turun secara drastis sampai mengharuskannya dirawat sebulan penuh hingga pada waktunya tiba beliau menghembuskan nafas terakhirnya.

Sedangkan sang papa atau Junpo, papa nya itu lebih sering menghabiskan waktu diluar. Walaupun sedikit momen mereka berdua, tidak menghilangkan rasa pedulinya terhadap putrinya. Contohnya, Junpo selalu menuruti semua keinginan Hana. Baik keinginan yang terkecil, maupun keinginan yang terdengar mustahil. Bagaimanapun caranya, tekad untuk membuat sang putri bahagia selalu ada.
Kesalahan yang sudah diperbuat oleh Junpo adalah salah satu bentuk rasa sayangnya pada Hana. Dan karna tekadnya itu pun yang berhasil merugikan orang lain dan juga dirinya.

Sepertinya hari dimana dirinya jatuh ke dalam lumpur hidup sudah tiba. Tidak ada tali yang membentang yang dapat ia gapai untuk mengeluarkannya dari situasi saat ini. Bahkan berharap untuk mendapatkan sehelai benang pun sepertinya tidak ada. Nyatanya dirinya memang manusia yang paling jahat yang tidak pantas mendapatkan pertolongan dari siapapun. Sampai akhirnya dirinya hanya bisa berharap agar waktu berputar lebih cepat.

_____

Eunha turun dari atas motor milik Jungkook. Karna kemarin sudah berbaikan, Jungkook dengan berani menjemput Eunha. Sedangkan Eunha sendiri sepertinya sudah merasa lebih baik. Tidak lagi pedulikan orang disekitarnya yang membicarakan kedekatannya dengan Jungkook. Untuk apa Eunha takut, toh dia kan punya tameng yang lebih dari satu. Ada Sinb si adik kelas yang berprilaku seperti laki. Ada Rose dan Jiho yang siap siaga menghajar siapa saja untuk membelanya. Bahkan teman-temannya yang selalu ada untuknya.

Jungkook melihat Eunha kesulitan untuk melepaskan helem dikepalanya. Langsung saja tangannya terulur membantunya.
Eunha yang memdapatkan perlakuan secara mendadak itupun seketika tegang sampai harus menahan nafasnya. Beberapa kali Eunha harus mengedipkan matanya lalu melempar pandangannya kearah lain untuk menghilangkan kegugupannya.

SEARCH [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang