Eunha berjalan melewati gerbang sekolah. Dari belakang, ia tidak sengaja melihat Jiho tengah berjalan seorang diri. Eunha sedikit berlari untuk menghampiri Jiho.
"Jiho," panggil Eunha menghentikan langkah Jiho dan memegang lengannya.
Jiho hanya menatap Eunha sekilas. Lebih tepatnya, ia melihat Eunha dengan tatapan datar. Dengan kasar, Jiho menghempaskan tangan Eunha dan pergi meninggalkan gadis itu.
Tak lama dari kepergian Jiho, datanglah Yugyeom.
"Eunha," panggilnya."Baru dateng juga?" Gadis itu tersenyum mengangguk. "Hm."
Eunha dan Yugyeom berjalan menuju kelasnya bersama. Mereka duduk dimejanya masing-masing. Jarang sekali seluruh murid sudah tiba dikelas, biasanya diantara mereka pasti ada saja yang terlambat. Terlebih June, Bambam serta Mingyu.Eunha sempat melirik bangku disebelahnya yang terdapat Jiho disana. Gadis itu tengah asik berbincang dengan Rose, Yuju serta Hana. Eunha tidak terbiasa dengan sifat dingin Jiho, dia tidak ingin diacuhkan.
Lisa datang pada Eunha, dan seketika ia merubah ekspresi sendunya.
"Ha, lo bawa buku catetan yang disuruh bu Taeyeon kemaren gak?" tanya Lisa."Oh catetan kemaren... ada."
Eunha merogoh ranselnya. "Nih."Lisa menerima buku tersebut. Dahinya menjadi berkerut setelah malihat nama mata pelajaran yang tertera. "Kok buku matematika? Bu Taeyeon kan ngajar sejarah."
"Eh salah ya? Maaf maaf."
Eunha kembali mencari buku yang Lisa maksud di ranselnya, namun tidak ada. Ia mencoba mencari dibawah laci mejanya. Dan benar saja ada disana."Ini."
"Nah. Ini baru bener. Gue pinjem dulu ya," ucap Lisa.
"Iya," balas Eunha.
Saat pelajaran berlangsung, Jungkook terus melihat kearah Eunha yang hanya mendudukan wajahnya diatas meja.
Mengingat kejadian malam di sungai han, membuatnya sedikit khawatir dengan kondisi Eunha yang berubah menjadi lebih pendiam.Pak Heechul menyuruh Eunha untuk pergi ke ruang kesehatan. Eunha tidak menolaknya, karna ia pun ingin menenangkan diri. Walau kesal, Jiho masih tetap memikirkan tentang kesehatan Eunha. Namun, dia berusahan agar terlihilat tidak perduli.
Eunha benar-benar menghabiskan jam pelajaran didalam ruangan bertema putih itu, dengan berbaring diatas brangkar. Entah sejak kapan Jungkook sudah berdiri disampingnya. Pria itu berniat ingin membawakan makan siang untuk Eunha. Jungkook dapat menebak jika Eunha masih bersedih. Bisa dilihat saat Eunha yang tertidur dengan air mata yang mengalir dipelipisnya.
Jungkook menarik sebuah kursi dan duduk disampingnya. Ia letakan makanannya diatas nakas.
"Eunha," panggilnya dengan pelan.Eunha membuka matanya. Kebenarannya, Eunha sama sekali tidak tidur. Dia membalas tatapan Jungkook hanya biasa.
"Gue bawain makan buat lo," ucap Jungkook membuat Eunha mengalihkannya pada kotak makan yang ada diatas nakas._____
Didalam kantin, Jiho dan yang lainnya tengah menikmati makan siangnya. Selera makan Jiho tiba-tiba saja berkurang. Perutnya terasa kenyang walau hanya beberapa suap. Rose yang memandang itupun sedikit heran.
"Tumben gak diabisin?" tanya Rose.
"Kayaknya pak Kyungsoo lupa kasih garem deh. Hambar banget makanan hari ini," ucap Jiho.
"Hah? Perasaan udah pas ah."
"Gak ada rasa!"
Lisa langsung menyendok makanan Jiho kemulutnya.
"Enak kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEARCH [ END ]
Teen Fiction[ Tahap revisi ] Tentang Eunha yang dengan sulitnya mencari keberadaan keluarga aslinya. Selama 3 tahun dia hidup sendiri dengan ditanggung oleh orang yang dia sendiri pun tidak tahu. Jungkook, dia murid baru yang memiliki kepribadian yang tenang...