[16] 10000 hours

261 44 8
                                    

"Eunha," panggil Sowon.

"Iya kak?"

"Weekend nanti cafe kita bakal kedatengan banyak orang. Temen kakak udah sewa tempat untuk acara ulang tahun dia. Jadi, kakak mau minta tolong sama kamu. Kamu mau gak kalo weekend nanti kamu kerja lembur? Soal gaji nanti kakak bonusin deh. Tapi kalo kamu gak bisa gak papa kok."

"Aku mau kok kak. Lagi pula aku juga gak ada acara kok pas weekend."

"Beneran kamu mau?"

"Iya kak."

Sowon tersenyum menanggapi. "Kalo gitu, kamu pulang sekarang gih. Nanti kemaleman loh."

"Iya kak. Aku ganti baju dulu ya."

Eunha langsung pergi keruang ganti. Ia melepas apron yang sudah melekat pada tubuhnya selama sepulang sekolah.

"Mau langsung pulang?" tanya Minso yang baru saja masuk keruang ganti.

"Iya kak. Besok masih sekolah."

"Didepan ada yang lagi nungguin kamu tuh."

"Nungguin aku? Cewek atau cowok?"

"Cowok."

"Cowok?"

"Itu loh cowok ganteng yang waktu itu pernah bawa kamu ke rumah sakit."

"Jungkook?"

"Iya mungkin. Kakak juga gak tau siapa namanya."

"Ngapain dia kesini?" Minso hanya mengangkat bahunya. Setelah itu Eunha langsung cepat-cepat merapihkan barangnya dan pergi keluar.

Sebenarnya hubungan antara Eunha dengan Minso sudah lama menjadi dekat. Lebih tepatnya ketika Eunha memilih untuk kembali bekerja. Karna merasa bersalah serta menyesal dengan perbuatannya, Minso meminta maaf pada Eunha. Bagaimanapun sebenarnya, Minso bukanlah orang jahat.

"Jungkook!" panggil Eunha mengalihkan kegiatan orang itu.

"Ngapain disini?"

"Nungguin lo."

"Tumben banget. Biasa juga gak pernah."

Jungkook menggaruk tenguknya yang tak gatal.

"Kebetulan lewat aja. Mau pulang kan? Mau mampir ke sungai han? Disana lagi ada pertunjukan musik."

_____

Eunha terlihat sangat menikmati penampilan boyband yang saat ini menjadi pusat semua orang.
Sesekali ia menepukkan tangan di pahanya, dan diikuti dengan tubuh yang bergerak kekanan dan kekiri.
Walau tak bersuara, sudah jelas Eunha mengikuti tiap bait lirik lagu.
Jungkook ikut tersenyum dikala gadis itu tersenyum.

Eunha sedikit mendekatkan tubuhnya pada Jungkook. "Itu yang megang bass ganteng ya? Yang megang drum juga manis. Pokoknya lima limanya keren!" ucap Eunha.

"Kalo gue?"

"Lo ganteng. Tapi gak bisa nyanyi."

"Kata siapa gue gak bisa?"

"Emang bisa?"

"Mau bukti?" Eunha menatap Jungkook tak percaya saat pria itu mengangkat tangannya.
Tepatnya saat itu juga sedang ada sesi mencari seorang relawan yang mau menyumbangkan suaranya.

"Mas yang pake kemeja merah! Iya! Bisa langsung datang kemari," tanpa menatap Eunha lagi, Jungkook langsung saja turun.

Jungkook berdiri didekat pemain vokal dan membisikan sesuatu padanya sebelum mulainya musik.

SEARCH [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang