Setelah kemarin Eunha pulang dengan di antar Jungkook, hari ini juga Eunha berakhir dengan diantar oleh Jungkook. Yang membedakan adalah Jungkook sendiri yang memintanya.
Alasanya pria itu adalah menagih ucapan Eunha yang akan menuruti permintaannya. Eunha yang sebenarnya tidak mau lagi naik motor bersama Jungkook pun malah berakting berpura-pura lupa. Namun semuanya percuma, toh akhirnya Eunha menyerah juga dan menerima ajakan Jungkook.
Dengan satu syarat! Tidak ada ngebut ngebutan."Ngapain kita kesini?"
"Menurut lo?"
"Menurut gue. Biasanya orang kalo ke mall pasti mau belanja. Lo mau belanja?" Jungkook yang sudah malas meladeni Eunha langsung saja berjalan masuk.
"Nggak sopan! Woy tungguin gue!" sedikit berlari Eunha mengejar Jungkook masuk.
Tanpa aba-aba Jungkook berhenti dan membuat Eunha menabrak punggungnya."Lo kalo berenti bilang-bilang dong!. Mana itu badan lo kaya tembok keras bener," kesal Eunha sambil mengusap dahinya.
Lagi lagi Jungkook meninggalkan Eunha.
"Ayo masuk," walau masih kesal Eunha tetap saja mengikuti perkataan Jungkook.Mata Jungkook terfokus pada dua sepatu wanita yang menurutnya bagus.
"Lo mau beli sepatu cewek? Buat siapa?"
"Pilih salah satu?"
"Hah?" Eunha yang sedikit terjejut dengan kebaikan hati Jungkook pun langsung menolak. "Nggak usah, makasih. Sepatu gue masih bagus kok, baru juga di pake seminggu."
"Bukan buat lo. Tapi buat gue."
"Eh? O oh he hehe. Eum.... yang ini aja deh, motif nya bagus keliatannya juga simple." ucap Eunha dan tersenyum canggung.
Dalam hati, Eunha tengah merutuki dirinya. Bagaimana dia bisa sebodoh ini? Seharusnya dia tau kalau Jungkook tidak akan pernah mungkin berbaik hati sampai mau membelikannya sepatu. Memalukan, sangat memalukan.
"Mbak, saya ambil yang ini aja."
"Ini aja kak?" Jungkook mengangguk.
"Baik kak. Kalau begitu kakak bisa membayarnya di kasir, mari ikut saya," Jungkook mengikuti perkataan karyawan toko itu dan melakukan transaksi pembayaran.
"Eum... mbak. Saya juga mau beli ini," Eunha menyodorkan sebuah topi berwarna hitam dan langsung membayarnya.
Jungkook yang melihat itupun hanya melirik saja.Setelah selesai, mereka langsung pergi.
"Jungkook gue laper," keluh Eunha dan menghentikan langkahnya. Jungkook pun ikut berhenti. Menatap wajah cemberut Eunha sambil mengelus perutnya.
"Bukannya lo tadi udah makan?"
"Lo gila? Lo pikir dari tadi selama dua jam lebih gue makan apa? Makan angin iya! Itu pun karna lo yang nggak jelas bawa motor cuma muter-muter doang! Ujung-ujungnya cuma beli sepatu," jelas Eunha kesal.
"Perasaan pas gue ngajak lo, lo lagi makan deh sama temen-temen lo."
"Apaan?, itu gua cuma makan ciki. Ini lambung butuh asupan yang laen?! Gue bukan robot Jungkook..."
"Karna lo manusia."
"Nah karna gue manusia itu. Robot aja bisa berenti bergerak kalo nggak ada energinya, apalagi manusia kalo nggak makan? Kasian usus sama lambung gue jadi menciut karna nggak lo kasih makan." :(
"Mau makan dimana?"
"Traktir?"
"Hm."
"Yeay! Makan gratis makan gratis hehehe. Yuk!" semangat Eunha manarik Jungkook untuk mencari makan.
Akhirnya Eunha memutuskan untuk makan di salah satu food truck yang ada di dekat sungai Han.
Eunha terlihat sangat lahap, sampai-sampai Jungkook menggeleng-gelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEARCH [ END ]
Teen Fiction[ Tahap revisi ] Tentang Eunha yang dengan sulitnya mencari keberadaan keluarga aslinya. Selama 3 tahun dia hidup sendiri dengan ditanggung oleh orang yang dia sendiri pun tidak tahu. Jungkook, dia murid baru yang memiliki kepribadian yang tenang...