SEARCH [ END ]

[3] tumpangan

Sedari tadi Eunha hanya asik mengaduk-aduk mie cup nya sambil menopang dagu. Dihelanya nafas panjang.

"Nyerah?"

"Nggak! Gue nggak bakal nyerah."

"Kenapa sih lo mau banget cari kerja paruh waktu? Kalo gue sih males, udah dikasih enak malah mau capek capek kerja. Aneh!"

"Eunwoo... Gue tuh nggak mau terus terusan bergantung sama orang itu. Selagi gue belum ketemu sama orangnya, gue mau cari penghasilan sendiri. Lagian gue juga nggak berharap orang itu bakal terus ngehidupin gue."

"Woo. Jaman sekarang tuh nggak ada orang yang mau nyusahin diri sendiri sampai bertahun tahun cuma buat ngebahagiain orang laen," lanjut Eunha.

Eunwoo hanya diam menatap gadis itu.

"Woo. Kira kira orang baik itu umur berapa ya? Em... 20? 30?" ucap Eunha dengan menaruh telunjuk di dagunya.

"Yakin banget lo kalau dia orang baik?"

"Yakin dong! Buktinya dia kasih gue tempat tinggal sama uang tiap bulan. Kurang baik apa coba dia?" Eunwoo memutar bola matanya malas.

"Menurut lo orang itu cewek atau cowok?"

"Apa?! mau yang kayak di pilem pilem? Kalo orangnya cewek mau lo jadiin sodara, terus kalo laki mau lo jadiin pacar. Gitu? Iya kalo tuh orang masih muda, semisalkan udah tua bangka? Peyot, ompong, jalanya pake tongkat. Lo mau pacarin tuh orang?"

"Ya nggak gitu juga! Nggak seru ah lo! Bete gue sama lo!" Ucap Eunha kesal lalu beranjak pergi ke kamarnya.

_____

Keesokan harinya Eunha berjalan di lorong kelas. Dari sana ia dapat melihat kerumunan siswa tepat di depan kelasnya.
"Lagi pada ngapain ya? kok rame banget sih?" monolog Eunha.

"Ayok buruan! Gue mau liat Nayeon tampar si Mina!" ucap salah satu siswi yang sedang berlari.
Eunha yang mendengar itu pun lantas melebarkan matanya. Cepat cepat ia berlari, dan menyelinap masuk kedalam kerumunan itu dengan tubuh kecilnya.

"Pokoknya gue peringatin sekali lagi sama lo Mina! Jangan pernah deketin Kim Mingyu! Ngerti?!" Ucap Nayeon penuh penekanan.

"Heh! Emangnya lo siapa Huh?! Seenak congor lo nyuruh Mina jauhin Mingyu."

"Gue nggak punya urusan sama lo ya Jiho. Jadi lo diem aja, nggak usah ikut campur!"

"Jelas dong gue ikut campur. Mina itu sahabat gue ada hak gue buat belain dia."

"Kak Nayeon. Gue udah bilang kalau gue sama Mingyu nggak ada apa-apa, kita cuma sahabatan aja kayak Mingyu Eunha." Ucap Mina.

"Kalau lo ngaku sahabat dia, lo juga harus peka dong. Dia juga perlu bahagia sama gue."

"Prft__ Bwahahaha! Mingyu? Bahagia sama lo? Hahaha! Pede banget lo anying? Hahaha anjir perut gua sakit."
Siapa lagi kalau bukan Jiho. Lisa mengulum senyumnya, mencoba untuk tidak ikut tertawa. Mungkin saja jika ada Yuju serta Rose, suasana tegang ini langsung berganti dengan tawa mereka.

Nayeon yang melihat Jiho terbahak pun merasa kesal bercampur marah. Tidak bisa dibiarkan, sama saja mempermalukan dirinya sendiri. Seolhyun selaku teman Nayeon sudah memegang lengan Nayeon agar gadis itu mengontrol emosinya.

"Udah-udah, jangan pada berantem dong. Mingyu itu cowok bego gak guna jadi nggak usah direbutin," niatnya Lisa mau melerai mereka, namun bahunya justru didorong oleh Nayeon.

"Nggak usah pake dorong dorong segala dong!" seru Jiho.

"Apa? Lo nggak terima?!" Tanya Nayeon lalu ikut mendorong bahu Jiho.
Jiho yang tidak terima pun ikut mendorong balik, sampai akhirnya malah saling menjambak.
Mina dan Lisa mencoba menarik tubuh Jiho, namun itu hanya sia sia.
Susana semakin kacau, saat Lisa dengan tidak sengaja melukai pergelangan tangan Seolhyun. Seolhyun tidak terima, langsung saja melepaskan Nayeon dan menjambak rambut Lisa.
Eunha yang tidak tau permasalahannya pun langsung gelabakan, bingung harus berbuat apa. Matanya melirik kesana kemari, berharap ada guru yang datang. Namun netranya tidak dapat menangkap satupun guru yang lewat. Bahkan teman-teman yang lainnya pun belum menampakan batang hidungnya.
Seluruh murid disana hanya bisa menonton serta mengabadikan lewat hp nya.