[33]

196 34 7
                                    

Happy reading guysss

_

_

_

"Kemana mereka semua bawa Eunha?" Tanya Jungkook.

"Mereka siapa yang kamu maksud?"

"Gak usah pura-pura, gue udah tahu semua rencana lo! Jadi cepet jawab pertanyaan gue yang sebelumnya!"

"Tapi aku beneran gak tau apa-apa."

"Ck!"

Tiba-tiba dering telpon Hana terdengar, dan epat-cepat Hana menyembunyikan ponselnya. Jungkook menjadi curiga, terlebih saat matanya tidak sengaja melihat panggilan dari nomor yang tidak dikenal atau tidak memiliki nama kontak.
Jungkook langsung memutar tubuh Hana dan merampas ponsel gadis itu. Tanpa persetujuan Hana, Jungkook menekan tombol hijau dan meloudspeaker.

"Halo bos, kita udah berhasil dapetin target. Untuk rencana kedua, kita udah siap untuk laksanain."

Rahang Jungkook seketika mengeras seketika saat mendengar penuturan orang disebrang sana.

"Halo bos? Bos? Ap__" Jungkook memutuskan sambungan telpon itu. Dan beralih menatap Hana tajam.

Hana mengubah ekspresi takutnya menjadi santai dan terlihat datar. Bahkan gadis itu tersenyum kecut pada Jungkook.

"Kenapa lo lakuin ini semua? Huh?!"

"Karna lo," jawab Hana singkat. "Lo yang udah buat gue ngelakuin semua ini."

"Gue benci Eunha, gue benci setiap kali lo sebut nama dia. GUE BENCI SEMUA TENTANG CEWEK ITU!" Teriak Hana kesal.

"Gue udah coba untuk jadi yang terbaik supaya lo suka sama gue. Tapi apa? Lo malah lebih tertarik sama Eunha. Apa lebihnya dia? Apa yang buat lo susah suka sama gue?!"

"Kepribadian. Kepribadian lo dan Eunha beda. Sampai kapanpun, lo gak akan pernah sebanding dengan dia. Dan sekarang, itu udah cukup ngebuktiin kalau gue gak salah nilai lo!"

"Gue akan maafin lo kalau lo hentiin rencana jahat lo sekarang juga, dan kasih tahu gue dimana Eunha."

Hana mentap Jungkook berkaca dengan kedua tangan yang mengepal kuat.

______

"Gimana kata bos?" tanya pria yang tengah sibuk menyetir.

"Bos perintahin kita untuk lepasin nih cewek," jawab pria yang lain.

"Secepet itu?"

"Udah ikutin aja kata bos, yang penting kita dapet duit."

"Ihhh! Bukain gak?!" Seru Eunha.

"Diem!" Ucap pria disamping Eunha kuat.

Saat ini Eunha berada didalam sebuah mobil, dengan tangan yang diikat dan kepala yang tertutup sebuah kain berwarna hitam.

"Kalian siapa? Kalian penculik ya?"

"Bukan!"

"Terus kalian siapa? Kenapa gue dibawa? Pasti bener kan kalian penculik?"

"Bukan!"

"Cepet jawab! Siapa yang udah nyuruh kalian nyulik gue?!"

"Disini kita yang penjahat, kenapa lo yang lebih galak?"

"Tuh kan bener! Kalian itu penjahat yang nyulik anak dibawah umur, terus itu dipaksa untuk nyari duit kan."

"Lo kalau mau selamet, diem! Jangan berisik!"

SEARCH [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang